5 Fakta Granat Meledak di Bogor: 2 Bocah Tewas, Kronologi hingga Soal Area Terlarang Warga Sipil
Ledakan granat di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor menewaskan dua orang bocah.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Dua bocah tewas akibat ledakan granat di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Insiden tersebut terjadi pada Kamis (14/2/2019) kemarin sekira pukul 14.00 WIB siang.
Ledakan granat itu menewaskan bocah bernama Muhammad Mubarok (10) dan Muhammad Doni (14).
Tak hanya itu, satu temannya, Khoirul Islami (10) yang tengah bersamanya saat kejadian juga turut menjadi korban ledakan.
Kronologi kejadian
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno mengatakan ledakan tersebut bermula ketika tiga orang anak menemukan granat di sekitar perbukitan Gunung Kapur, Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Kawasan tersebut merupakan bagian dari areal latihan TNI AD.
• Direktur TKN: Jawa Tengah Sudah Dikepung Kubu Jokowi dari Segala Lini
• Pengakuan Ibunda Irish Bella Ungkap Sosok Ammar Zoni Sebenarnya di Acara Pertunangan Sang Putri
• Kesaksian Hotman Paris Soal Bisnis Esek-esek Melibatkan WNA: Orang Indonesia Rela Bayar 2 Kali Lipat
Granat yang ditemukan itu lantas dibawa pulang ke rumah satu di antara bocah tersebut.
Sesampainya di rumah, granat tersebut diduga dimainkan oleh ketiga anak itu.
"Kemungkinan itu dibentur-benturkan, dipukul-pukul sehingga itu menjadi pemicu timbulnya ledakan," ujar Harry saat dikonfirmasi, Kamis (14/2/2019).
Korban dilarikan ke RSUD Leuwiliang
Doni dan Islami sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Leuwiliang.
• Prabowo Sebut Bukti Kebocoran Anggaran Ada di KPK dan BPK
• Tagar #Uninstallbukalapak Trending Usai Sang CEO Singgung Presiden Baru, Ini Klarifikasi Achmad Zaky
• BMKG Prediksikan Jakarta Timur dan Selatan Bakal Diguyur Hujan Petir Sore Sampai Malam Hari
Nahasnya, Doni yang mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya menghembuskan nafas terakhirnya.
Kapolsek Cibungbulang, Kompol Agus Suyandi mengatakan bahwa Doni meninggal di RSUD Leuwiliang tadi malam.
Sebelumnya, Doni dirawat dengan kondisi kritis.
"Betul, korban kedua meninggal jam 21.00 WIB malam di rumah sakit," kata Agus saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (15/2/2019).
Kondisi korban terkini
Kompol Agus Suyandi menjelaskan, satu korban beridentitas Islami masih dirawat di RSUD Leuwiliang.
• Dandim dan Kapolres Tangsel Selidiki Kericuhan Antara Oknum FBR dan Oknum Tentara di Bintaro
• Daftar Zodiak yang Tidak Pernah Melepaskan Segala yang Disayangi, Cek Punyamu!
Dikatakannya bahwa saat ini kondisi Islami kritis.
"Korban atas nama Khoirul Islami masih dirawat," ungkapnya.
Granat tertanam dan berkarat
Harry menjelaskan bahwa granat tersebut masih aktif namun sudah berkarat.
Granat tersebut ditemukan dalam kondisi tertanam di area latihan TNI AD.
"Anak kecil itu menemukan granat yang sudah tertanam, anak kecil yang tidak tahu, ada besi yang karatan digali, dimainkan, dipukul rupanya itu masih aktif," paparnya.
• Resmi Cerai dari Gisel, Gading Marten Bocorkan Permintaan Terdalamnya untuk Gempi Jika Sudah Besar
• Ditanya Soal Judi oleh Nia Ramadhani dan Jedar, Mak Vera: Mending Engga Usah Sama Sekali
"Tidak dilaporkan tapi dibawa, dan dimainkan di sama sehingga meledak," tambahnya.
Area terlarang bagi warga sipil
Granat yang meledak dan menewaskan dua orang anak itu rupanya ditemukan di area latihan militer di Cibungbulang.
Menurut Harry, tempat latihan militer itu kerap disebut Lapangan Tembak Ciampea.
"Anak kecil itu menemukan granat yang sudah tertanam di areal yang seharusnya dilarang untuk dimasuki oleh orang sipil," jelas Harry.
• Jejak Digital Ungkap Kebohongan Ratna Sarumpaet, Begini Penuturan Komjen Pol Arief Sulistyanto
• Fabiano Dirumorkan Gabung Persib Bandung, Manajemen Madura United Justru Persoalkan Hal Ini
Lebih lanjut Harry mengatakan bahwa, jarak antara lokasi ditemukannya granat dengan pemukiman warga terbilang cukup jauh.
"Itu kan gunung, kalau saya taksir kurang lebih dua kiloan," terangnya.