CEO Bukalapak Ramai Dibahas, Budiman Sudjatmiko Singgung Anak Muda Kreatif dan Patah Hati
Budiman Sudjatmiko menyindir soal cuitan Achmad Zaky dan meminta publik jangan terlampau disilaukan dengan anak muda kreatif yang bersinar.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sindiran disampaikan Budiman Sudjatmiko lewat cuitannya kepada CEO Bukalapak Achmad Zaky.
Achmad Zaky bikin heboh karena cuitannya soal Industri 4.0 salah kutip data dan menyebut 'presiden baru.'
Maksud Achmad Zaky menggugah perhatian publik dengan menyoal anggaran Research and Development (R & D) Indonesia kalah jauh dibanding negara lain.
Cuitan Achmad Zaky disampaikan melalui akun Twitter @achmadzaky pada Kamis (13/2/2019).
"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD)
1. US 511B
2. China 451B
3. Jepang 165B
4. Jerman 118B
5. Korea 91B
11. Taiwan 33B
14. Australia 23B
24. Malaysia 10B
25. Spore 10B
43. Indonesia 2B
Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky di cuitannya.
Belakangan, cuitannya ini sudah dihapus.

Achmad Zaky mengaku kicauannya soal R & D Indonesia merujuk data tahun 2016, ternyata data sebenarnya tahun 2013.
Bambang Arianto, dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, dalam cuitannya meluruskan data yang Achmad Zaky kutip.
Ia pun meluruskan kesalahan data Achmad Zaky lewat akun Twitternya @amsBulaksumur.
"Bantu Retweet ya manteman. Data ini ingin menjelaskan kepada publik kenapa terlahir tagar #UnistallBukaLapak yg begitu cetar. Ternyata masih banyak orang yg kemakan hoaks & tidak mengunakan akal sehat buat melakukan kritik. Stop nyebar hoaks dari sekarang ! #UnistallBukaLapak," cuit Bambang Arianto dalam cuitannya, Jumat (15/2/2019).
Enterprener Hariadhi turut membuat cuitan soal data keliru yang Achmad Zaky angkat.
Hariadhi turut menyindir CEO Bukalapak tersebut dan memintanya banyak bersyukur.
Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter @hariadhi.
"PLS RT: Moral of the story: Kalau udah dibantu dan diangkat presiden itu, coba banyak-banyak bersyukur..." cuit dia.