Pilpres 2019

Prabowo Singgung Soal Jalan Tol, Budiman Sudjatmiko Bahas Kuda Impor

Pembangunan jalan tol kerap jadi perdebatan di antara kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi. Budiman Sudjatmiko buat cuitan singgung soal kuda.

Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Jembatan Pelengkung Kalikuto, Weleri, Kendal, Jawa Tengah, KM 383 yang berlokasi di Tol Semarang, Kamis (20/12/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pembangunan infrastruktur, salah satunya jalan tol, kerap menjadi perdebatan di antara kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi.

Kubu calon presiden dan calon wakil presiden 01 Jokowi-Ma'ruf membanggakan proyek infrastruktur di bawah kepempimpinan Jokowi, sementara kubu capres dan cawapres 02 mempertanyakan manfaatnya.

Ngomong-ngomong soal tol yang disoal capres Prabowo Subianto di berbagai kesempatan, juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Budiman Sudjatmiko membuat cuitan di Twitter.

Dalam cuitannya, Budiman Sudjatmiko menyoal soal koleksi kuda impor Prabowo Subianto sebagai produk asing yang pasti lebih mahal dari mobil-mobil yang berseliweran di Indonesia. 

Apa yang Budiman Sudjatmiko cuitkan menanggapi cuitan orang lain soal pemberitaan tentang Prabowo Subianto yang seolah menyepelekan pembangunan jalan tol jika produk asing.

"Mentang2 koleksi kuda impornya (produk asing) yg lebih mahal dr A**za, Xe***ia, Fo***er, C***ry & S***na gak boleh lewat jalan tol," cuit Budiman Sudjatmiko di akun Twitternya.

Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandi mengungkapkan permintaan 'nyeleneh' terkait polemik jalan tol di Indonesia seperti dilansir TribunWow.com.

Mereka menanggapi permintaan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi terkait warga yang tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019 tidak boleh masuk ke jalan tol.

Dikutip dari kanal YouTube Najwa Shihab Rabu (6/2/2019), awalnya pembawa acara Najwa Shihab meminta TKN Jokowi-Ma'ruf menanggapi penuturan Wali Kota Semarang soal jalan tol.

"Saya ingin minta tanggapan kepada kubu Pak Jokowi bagaimana menanggapi itu, tadi kita dengarkan penjelasan dari Wali Kota Semarang," tanya Najwa Shihab.

"Tetapi yang jelas ini adalah isu yang ramai dibicarakan dan kemudian dikaitkan dengan ASN tidak netral?" lanjutnya.

Terkait hal tersebut, Irma Suryani Chaniago, juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf lantas memberikan penjelasannya.

"Saya kira begini, beliau tadi menyatakan bahwa banyak pendukung-pendukung dari paslon 02 atau BPN mengatakan bahwa seolah-olah jalan tol itu enggak penting," ucap Irma.

Irma menuturkan ada yang menyebutkan jalan tol justru merugikan masyarakat.

"Di mana ya alasannya kok bisa jalan tol itu bisa merugikan rakyat, justru jaln tol itu kan mempermudah rakyat, menyambung dari satu tempat ke tempat lain."

"Jangan salah lho, jalan tol itu sekarang itu justru mempermudah masyarakat untuk pergi kemana pun, tanpa infrastruktur, tanpa jalan yang dibangun, masyarakat juga akan kesulitan," jelas Irma kemudian.

Penuturan Irma Suryani langsung ditanggapi jubir BPN Prabowo-Sandi, Miftah Sabri.

Miftah menjelaskan Prabowo-Sandi menyetujui pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Kubu Prabowo-Sandi mengkritik pembangunan jalan tol yang menyedot biaya sangat banyak.

"Saya pikir posisi Pak Prabowo dan Bang Sandi adalah kita setuju membangun infrastruktur. Tapi membangun infrastuktur yang berlebihan sehingga mengancam keuangan negara ini yang kita kritik," papar Miftah.

Miftah turut memberikan pandangannya bagaimana mengurangi biaya yang cukup mahal untuk membangun jalan tol.

"Kita setuju membangun infrastruktur tapi kalau caranya yang berbeda. Makanya kalau di kubunya Pak Jokowi banyak terlibat uang negara dalam membangun infrastruktur maka tawaran Prabowo-Sandi adalah bagaimana melibatkan swasta lebih banyak lagi," sambungnya.

Miftah lantas melanjutkan dengan menanggapi penuturan dari Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang tidak memperbolehkan selain pendukung Jokowi untuk masuk tol.

Bahkan Miftah dengan lantang membuat sebuah permintaan 'nyeleneh' untuk menanggapi pernyataan tersebut.

"Yang kita bahas malam ini adalah komentar daripada Wali Kota Semarang, yang tidak mendukung Pak Jokowi, enggak boleh masuk tol, ya sudah kita setuju. Kalau begitu jangan keluar dari tol," papar Miftah Sabri.

"Jadi pendukung Pak Jokowi, boleh masuk jangan keluar (dari tol)," sambungnya.

Pernyataan dari Miftah tersebut langsung disambut oleh semua penonton Mata Najwa yang hadir.

Mereka bertepuk tangan dan riuh tertawa menanggapi ucapan dari BPN Prabowo-Sandi tersebut.

Faldo Maldini yang juga turut hadir dalam acara tersebut juga tampak melontarkan celetukan sambil tertawa.

"Makan itu tol," ucap Faldo singkat.

Tak hanya Miftah Sabri dan Faldo Maldini, Muhammad Nasir Djamil juga turut menguatkan pernyataan Miftah.

Sambil tertawa, Nasir menambahkan permintaan 'nyeleneh' yang diucapkan oleh rekannya.

"Jadi kalau pendukung Prabowo enggak boleh masuk tol, pendukung Jokowi enggak boleh keluar tol."

"Dia enggak boleh pulang ke rumah, enggak boleh ke kantor, di tol aja terus berputar-putar," Nasir Djamil.

(TribunJakarta.com/TribunWow.com/Nila/Atri)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved