Sudin LH Jakarta Barat Ingin Jadikan Komplek Kebersihan Bambu Larangan Wisata Edukasi Sampah
Kawasan Komplek Kebersihan Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat direncanakan sebagai lokasi wisata edukasi pengolahan sampah.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto berencana menjadikan kawasan Komplek Kebersihan Bambu Larangan, Cengkareng, Jakarta Barat sebagai lokasi wisata edukasi pengolahan sampah.
Edy mengatakan hal itu karena di area tersebut terdapat beberapa lokasi pemilahan sampah.
Diantaranya, terdapat Bank Sampah Induk (BSI) Satu Hati yang dapat mengolah sampah-sampah plastik menjadi berbagai barang bermanfaat, seperti menjadi hiasan hasil keterampilan tangan.
Sampah-sampah tersebut dibeli dari para warga yang mengumpulkan sampah-sampah plastik.
Dikatakan Edy, BSI Satu Hati dalam sehari mampu mereduksi sampah sebanyak 10-15 ton dengan menghasilkan omzet mencapai Rp 15 juta per harinya.
"Kita harapkan wisata edukasi adanya disini, kita belajar tentang mengolah sampah, jadi agar sejak anak usia dini sudah tertanam di otaknya bagaimana sih mengolah sampah yang baik," kata Edy kepada TribunJakarta.com, Kamis (28/2/2019).
Edy mengatakan sejak dibangun pada 2017, sudah banyak pelajar maupun mahasiswa yang datang ke lokasi BSI Satu Hati untuk melihat proses pengolahan sampah plastik.
Tak hanya masyarakat lokal, terhitung ada 21 perwakilan negara asing yang studi banding ke tempat ini untuk melihat langsung proses pengolahan sampah yang ada.
"Dari beberapa negara sudah pernah datang ke sini, salah satunya dari Jepang yang bahkan sampai tiga hari study banding di Bank Sampah Induk ini," kata Edy.
Edy menjelaskan keunggulan BSI Satu Hati yakni proses pembayarannya yang sudah menggunakan rekening bank.
Alhasil, setiap jumlah sampah yang dijual warga di tempat ini sistem pembayarannya akan ditransfer melalui rekening bank BUMN yang bekerjasama dengan Sudin LH Jakarta Barat.
"Jadi sudah pakai buku rekening. Dalam waktu sehari sudah ditransfer jadi mereka bisa langsung cek di ATM dan enggak kena administrasi," kata Edy.
Selain BSI Satu Hati, Edy menyebut wahana baru yang menjadi unggulan di Rusun Kebersihan Bambu Larangan yakni Kampung Cerdas (Cermat dalam Memilah Sampah) yang baru diresmikan pada Selasa (26/2/2018).
Di Kampung Cerdas ini, seluruh sampah rumah tangga yang berasal dari para penghuni Rusun tidak ada yang dibuang.
Sampah-sampah dipilah berdasarkan jenisnya untuk didaur ulang.
• Anggota Meningkat, Jumlah Sampah yang Dikumpulkan di Bank Sampah Anak Si Kumbang Malah Menurun
• Selesai Angkut Sampah dari Kali Blencong, Petugas Bagikan 150 Tumbler
Untuk sampah yang anorganik seperti plastik akan dimasukan ke bank sampah yang ada di area Rusun.
Sedangkan untuk sampah organik dimasukan ke tong komposer yang ada di halaman Rusun untuk dijadikan pupuk.
Edy menyebut Kampung Cerdas yang ada di Rusun Kebersihan ini adalah yang pertama di Jakarta.
"Kami ciptakan inovasi untuk mengurangi sampah bukan cuma memindahkan sampah saja, Artinya di Rusun ini sudah tidak ada lagi sampah yang dibuang ke Bantar Gebang," kata Edy.