Cerita Ambotang, Petugas PPSU Marunda yang Pernah Jadi Nelayan Puluhan Tahun di Jakarta

Sebelum menjadi petugas PPSU Ambotang menyebutkan dirinya sempat menjadi petugas pertamanan sejak 2015.

Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Afriyani Garnis
Ambotang (53) merupakan seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara saat bertugas di kawasan Marunda Kepu, Minggu (3/3/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis 

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Ambotang (53) merupakan seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Bekerja sejak 2017, Ambotang bertanggung jawab atas kebersihan jalan di kawasan Marunda Kepu.

Ia bekerja mulai pukul 06.00 WIB hingga 15.00 WIB. Mulai dai menyau jalan hingga memastikan tali-tali air tidak tersumbat sampah.

"Saya kerja dari jam 6 sampai jam 3 sore, nyapu jalan sama bersihkan tali-tali air," kata Ambotang saat ditemui di kawasan Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (3/3/3019).

Sebelum menjadi petugas PPSU Ambotang menyebutkan dirinya sempat menjadi petugas pertamanan sejak 2015.

"Sebelum jadi PPSU, saya kerja di pertamanan dari 2015," kata dia.

Pria yang sudah puluhan tahun tinggal di Cilincing, Jakarta Utara tersebut mengaku pernah menajdi seorang Nelayan sejak tahun 80an.

"Saya nelayan sebelumnya, nelayan ikan di Kalibaru," ucap dia.

Disebutkan Ambotang, karena usianya yang sudah tidak muda lagi ia memilih pekerjaan lain 2015 lalu.

"Faktor usia juga, kan udah ngak muda lagi, makanya pindah pekerjaan, kebetulan saat itu bisa pindah ke bagian pertamanan," katanya.

Hasil tangkapan nelayan yang juga sudah semakin berkurang membuatnya semakin mantap untuk pindah profesi.

Menurutnya,hal itulah yang menyebabkan banyaknya nelayan Jakarta banyak yang beralih profesi seperti dirinya.

"Hasilnya juga sudah ngak banyak, makin tahun makin kurang, apalagi yang nyari kerang ijo saya kebetulan dulu mainnya di ikan saja," kata dia.

Diceritakan Ambotang, sebelumnya pernah ada pulau kecil tak jauh dari pelabuhan Tanjung Priok. Pulau Nirwana, itulah nama pulau tersebut yang diingat Ambotang.

Ia.menceritakan, bahwa dulu banyak kapal-kapal yang tersangkut di pulau tersebut.

Kecilnya pulau, dam tidak adanya tanda membuat pulau tersebut tidak terlalu terlihat.

Sekira tahun 90an, disebutkan Ambotang pulau Nirwana mulai menghilang.

"Dulu ada pulau dekat pelabuhan Tanjung Priok, namanya Pulau Nirwana, iya Pulau Nirwana. Pulaunya dulu kecil, tinggi daratannya kemungkinan hanya dua meter, makanya banyak kapal yabg nyangkut disana, tandanya enggak ada juga dulu," cerota Ambotang.

"Makin tahun pulaunya makin hilang, mungkin karena pasirnya diambil atau bagaimana engga tahu juga. Saya kan nelayan sering lewat sana dulu, jadi sering perhatikan. Sekiranl tahun 90an itu sudah enggak ada pulaunya. Padahal pulau itu yang paling dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok sebelum pulau bidadarindi Kepulauan Seribu," sambung Ambotang, menceritakan.

Selama menjadi petugas pertamanan dan PPSU, Ambotang tidak banyak mengalami kendala dalam pekerjaannya.

Video Kuliner Ayam Penyet Everest: Pedasnya Sampai ke Puncak

Jalan Jati Baru - Kebon Sirih Macet, Pengendara Motor Serobot Trotoar dan Klakson Pejalan Kaki

Tol Jagorawi Macet, Gerbang Tol Cililitan Padat Merayap

Namun, ketika bekerja di akhir pekan, sampah yang dibersihkannya akan lebih banyak dari biasanya.

"Kalau kendala yang menyulitkan tidak ada, semuanya berjalan lancar, namanya kita kerja begini, lain jadi nelayan ada resiko besarnya," ujar Ambotang.

"Cuma kalau hari minggu lebih banyak saja sampahnya, bekas anak-anak nongkronh, sampah kacang segala macamnya, sampai  batang pohon yang kecil dipatahain sampau daun-daunnya juga berserakan dibawah." ceritanya melanjutkan.

Kini Ambotang Tinggal di Rusunawa Marunda di kawasan Marunda Pulo, dan setiap hari berangkat menggunakan sepeda motornya menuju  Marunda Kepu.

"Kebetulan sekarang tinggal di Rusunawa, sama Lurah dikasih akses kesana waktu itu," kata dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved