Andi Arief Terjerat Narkoba
Ksatria Airlangga Nilai Waketum Gerindra Memalukan, Kaitkan Jokowi di Kasus Andi Arief
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono dianggap memalukan menyalahkan Jokowi di kasus Andi Arief.
Data menunjukkan jumlah jaringan sindikat narkoba turun dari 99 jaringan pada 2017 menjadi 83 jaringan pada 2018.
“Ini menunjukkan BNN dan kepolisian tak main-main dalam menggulung jaringan pengedar narkoba di tanah air,” lanjutnya.
Menurut Heru pemakaian narkoba di kalangan politikus justru bisa mengancam simpul kehidupan bernegara.
"Ini sungguh berbahaya. Bagaimana kita bisa mempercayakan kebijakan publik kepada mereka kalau para pengambil keputusan justru berada di bawah pengaruh narkoba?” kata dia.
Para politikus sebagai public figure mestinya sadar, menjadi teladan terutama bagi anak muda sebagai penerus bangsa.
Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat dari 87 juta populasi anak di Indonesia, 5,9 juta di antaranya sudah menjadi pecandu narkoba.
"Mereka jadi pecandu karena terpengaruh orang-orang terdekatnya,” ucap dia.
Polisi bantah jebak Andi Arief
Kadiv Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal, membantah pihaknya menjebak Andi Arief saat dirinya ditangkap.
Andi Arief diamankan di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, pada Minggu (4/3/2019) setelah diduga menggunakan sabu.
Bahkan Iqbal menegaskan pihaknya tidak menyangka Andi Arief yang berada di dalam hotel.
"Ini spontan, tidak ada manajemen persiapan dan kita tidak tahu di dalamnya saudara AA," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/3/2019).
Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita alat yang digunakan untuk memakai narkoba.
"Ya seperangkat alat yang digunakan untuk itu (memakai sabu," tutur Iqbal.