Seorang Siswa SMP di Jakarta Utara Tewas Tersetrum, Berikut Kronologis Hingga Kesaksian Sang Guru
Dia tidak menyadari bahwa ada aliran listrik dari sebuah instalasi lampu di pagar tersebut hingga akhirnya dia pun tersetrum.
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Erik Sinaga
Sebelum menolong kedua siswanya Rafli dan Heru, Cecep sempat mengira bahwa mereka berdua mengalami kejang-kejang.
"Saya enggak tahu kalau itu kesetrum, mungkin itu kena kejang-kejang atau apa saya enggak tahu karena niat saya memang untuk menolong," kata Cecep ketika ditemui di RSUD Cilincing.
Kejadian yang akhirnya menewaskan Rafli dilihat Cecep sebelum jam masuk sekolah dimulai sekira pukul 6.30 WIB pagi tadi.
Cecep melihat Rafli sedang berpegangan pada pagar besi di rumah tersebut, di mana ada Heru di dekatnya.

• Marak Berita Hoaks di Medsos, Pemkot Jaksel Beri Penyuluhan Ratusan Siswa SMA
• Dugaan Pakai Narkoba hingga Diciduk Polisi, Ini Profil dan Kesaksian Aktivis 98 Terkait Andi Arief
• Peluk Sang Ayah, Mikha Tambayong Menangis Lepas Kepergian Ibunda
• Waspada, Begal di Depok Incar Korban yang Berkendara Seorang Diri Pada Malam Hari
Cecep, yang belum tahu kalau mereka berdua tersetrum, berupaya menolong dan menarik kedua siswanya.
Nahas, Cecep malah ikut tersetrum dan seketika langsung terjatuh hingga tak sadarkan diri.
"Dia pegangan pagar besi akhirnya saya tolong, saya juga kesetrum. Setelah itu saya enggak tahu lagi," kata Cecep.
Cecep dan kedua siswanya kemudian langsung dilarikan ke RSUD Cilincing.
Setelah menjalani penanganan pihak medis, Cecep dan Heru diperbolehkan pulang, sedangkan nyawa Rafli tak terselamatkan.
"Alhamdulillah sudah boleh pulang, sebenernya saya disuruh dirawat tapi hanya untuk istirahat saja," ucapnya. (*) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino Silitonga)