Pileg 2019

Sudah Habis Rp30 Juta, Modal Minim hingga Tekad Mantap Driver Ojol Jadi Wakil Rakyat di Bekasi

Selama proses mencalonkan diri ini, dia mengaku sudah habis sekitar 30 juta untuk biaya kampanye atau sosialisasi.

Penulis: Wahyu Aji | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Muhamad Yusuf Rachman Caleg DPRD Kabupaten Bekasi dari PDI Perjuangan yang merupakan pengemudi ojek online 

"30 hari sisa kampanye saya bakal lebih intens lagi, mungkin spanduk saya baru akan pasang pas 30 hari itu, soalnya kalo sekarang udah pasang spanduk, atau bikin sosialisasi modalny enggak ada" jelas dia.

Sejuah ini, dia tetap melakukan sosialisasi kampanye dengan cara menyambangi komunitas-kominitas ojol di daerah pemilihannya.

Disamping itu, dia juga meminta bantuan kepada rekan sesam ojol untuk memenangkan dirinya.

"Saya didorong jadi caleg juga dari mereka (Ojol) makanya saya memulai kampanye dari mereka juga, mudah-mudahan kalau emang bisa kepilih saya ingin aspirasi-aspirasi ojol ini bisa saya perjuangangkan," jelas dia.

 Jadi Caleg, Nur Wahid Pedagang Cakwe Keliling di Bekasi Siapkan Modal Rp 250 Juta

Dia sadar, keikutsertaanya dalam Pemilu 2019 sebagai caleg tentu memiliki banyak tantangan dan pesaing, terlebih kata dia, Dapil III DPRD Kabupaten Bekasi merupakan dapil favorit para politisi daerah, sudah barang tentu memiliki pesaing yang cukup berat.

"Saya bukan kader, ujug-ujug dateng masuk partai karena rekomendasi Mbak Ribka Tjiptaning (pengurus DPP PDIP), udah ada yang lebih dulu (masuk kader partai), mukjizat aja kalau saya bisa terpilih, modal tampang doang saya inikan," ucapnya lalu tertawa.

Punya gelare sarjana

- M. Yusuf Rachman (40), merupakan calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Bekasi dari PDI Perjuangan, Daerah pemilihan (Dapil) III Kecamatan Tambun Selatan.

Pria yang sejak 2015 berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol) ini rupanya punya latar belakang pendidikan cukup baik.

Yusuf merupakan alumnus Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta angkatan 1996.

Ayah dua anak ini lulus sebagai sarjana Hubungan Internasional tahun 2002 silam. Jauh sebelum dia terjun sebagai ojol, Yusuf rupanya sempat beberapa kali mencoba buka usaha.

"Sebelumnya saya buka usaha percetakan, tapi waktu itu sempet ngerasain lancar, tapi lama kelamaan karena dulu belum bisa atur modal akhirnya tutup," kata Yusuf saat ditemui di kediamannya, Jalan Muara Bahari Agung Sunter, Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Tidak sampai disitu, semangat wirausaha yang kuat membuat Yusuf kembali mencoba membuka usaha baru, kali ini, dia memanfaatkan lahan milik orang tuanya di daerah Tambun untuk membuka jasa penitipan kendaraan.

"Sempet maju usaha penitipan kendaraan, tapi ya namanya usaha masih pakai modal orang tua, akhirnya saya lepas, saya sekarang dipegang saudara saya," ungkapnya.

Sampai di titik ini, Yusuf kemudian mencoba menggeluti dunia transportasi online. Awalnya, aplikasi pertama yang dia gunakan yakni Uber.

Namun bisnis Uber yang tidak berlangsung lama membuat Yusuf beralih ke GoJek.

Muhamad Yusuf Rachman Caleg DPRD Kabupaten Bekasi dari PDI Perjuangan yang merupakan pengemudi ojek online
Muhamad Yusuf Rachman Caleg DPRD Kabupaten Bekasi dari PDI Perjuangan yang merupakan pengemudi ojek online (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

"Awal mulai itu mobil Uber waktu itu, cuma abis itu Uber tutup 2017 saya ganti GoJek, dulu saya narik orang, tapi udah kesini saya lebih sering GoSend (antar barang), sampai sekarang, penghasilan rata-rata lah kalau rajin mah bisa 3 bit sehari," ucapnya sambil tersenyum.

Dunia politik rupanya bukan hal baru bagi dia, pria lulusan sarjana Hubungan Internasional ini sempat terlibat aktif dalam perjuangan mahasiswa era reformasi.

"Saya waktu kuliah 1996 sempet ikut perjuangan mahasiswa, waktu itu saya aktif di Forkot, terus juga di PDR (Partai Rakyat Demokratik)," ungkapnya.

Pengalaman menjadi aktivis mahasiswa kala itu membuat mentalnya cukup yakin untuk maju sebagai anggota legislatif DPRD Kabupaten Bekasi.

Dari pengalamannya aktif dipergerakan mahasiswa era reformasi itu juga yang membawanya masuk ke dalam PDI Perjuangan. Tapi alasan utama dia maju lantaran didorong keprihatinannya terhadap nasib para pengendara ojol.

"Awalnya waktu jaman-jaman demo (pengendara ojol), waktu itukan soal tarif ya, itu saya ikut bareng temen-temen, terus saya bilang percuma kalau kita demo terus tapi suara kita gak ada yang wakilin," jelas dia.

Dari situ niat untuk mecalonkan diri mantap dilakukan Yusuf. Adapun pilihannya maju melalui PDI Perjuangan juga lantaran, teman-teman semasa aktif di pergerakan mahasiswa banyak yang saat ini masuk ke partai besutan Megawati Soekarnoputri.

"Temen-temen waktu aktif di mahasiswa, saya ngobrol-ngobrol lagi, akhirnya saya dimasukin ke PDI Perjuangan," jelas dia.

Yusuf menceritakan saat menjadi aktivis mahasiswa, tokoh-tokoh semisal Budiman Sudjatmiko atau Adian Napitupulu merupakan tokoh yang sampai saat ini memiliki kedekatan emosional dengannya.

Terlebih kata dia, Budiman Sudjatmiko, pitikus yang saat ini menjadi kader PDI Perjuangan itu, merupakan pendiri PDR di era reformasi. Adapun ketika Yusuf aktif di PDR, jabatannya adalah di Divisi Penggandaan dan Distribusi.

"Kalau sama Budiman saya punya kedekatan emosional, dulu dia sempat singgah di tempat saya pas dia keluar dari penjara," ungkapnya.

Dalam pertarungan merebut kursi parlemen, Yusuf menawarkan visi, pemerataan pembangunan untuk kesejahteraan warga Kabupaten Bekasi. Sedangkan misinya menjadi wakil rakyat yang responsif, aspiratif, humanis, dan Mandiri.

Dia juga memiliki lima program yang ditawarkan kepada masyarakat jika nanti terpilih diantaranya, pertama, mendorong dan mendukung program buka lapangan pekerjaan di Kabupaten Bekasi.

Kedua, mendorong dan mendukung pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi. Ketiga, mendorong dan mendukung program kesejahteraan manula.

Keempat, mendorong dan mendukung program Pemerintah Pusat, dan kelima mendorong dan mendukung kreatifitas generasi muda.

"Tapi yang pasti saya juga ingin fokus mewakili aspirasi rekan-rekan Ojol, contoh saya pengen mendorong pemerintah bangun shelter buat pengemudi ojol supaya lebih rapih, sama tentunya aspirasi lain buat kesejahteraan temen-temen ojol," katanya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved