KRL Anjlok di Bogor
Efek KRL Commuter Line Anjlok, PT KCI: Kereta Jurusan Bogor Hanya Sampai Depok
PT Kereta Commuter Indonesia memberlakukan potong relasi untuk KRL Commuter Line tujuan Bogor hanya berhenti di Stasiun Depok Lama.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - PT Kereta Commuter Indonesia memberlakukan potong relasi untuk KRL Commuter Line tujuan Bogor hanya berhenti di Stasiun Depok Lama.
Kebijakan potong relasi ini diberlakukan menyusul anjloknya KRL Commuter Line KA 1722 relasi Jatinegara-Bogor di Kebon Pedes, Kota Bogor, Minggu (10/3/2019).
Humas PT Kereta Commuter Indonesia Eva Chairunnisa dalam sambungan telepon dengan Kompas TV mengaku tak menutup kemungkinan ada pemberlakukan potong relasi.
Namun, penumpang ada yang membuat cuitan bahwa KRL Commuter Line tujuan Stasiun Bogor hanya sampai Stasiun Depok.
"Per jam 11.10 di manggarai tadi diumumin kereta yg ke arah bogor cuma bs sampe Depok," cuit akun @ayinurul membalas @CurhatKRL.
Dikabarkan, KRL Commuter Line anjlok pukul 10.00 WIB.
Belakangan, PT KCI memastikan KRL Commuter Line hanya berhenti di Stasiun Depok.
"#InfoLintas KA 1084 (Jakarta Kota-Bogor) perjalanan hanya sampai Stasiun Depok, kembali sebagai KA 1121 (Depok-Jakarta Kota)," cuit akun info resmi PT KCI, @CommuterLine.
PT KCI Melalui akun resmi di Twitter @CommuterLine mengimbau kepada penumpang yang tidak dapat menunggu diminta menggunakan transportasi lain.
"#InfoLintas #InfoLanjut KA 1722 (Jatinegara-Bogor) mengalami anjlok antara Stasiun Cilebut-Bogor dan masih dalam proses evakuasi unit terkait. Untuk perjalanan KA saat ini belum dapat dilalui," demikian cuitan Info Commuter Lina @CommuterLine.
Ada bagian gerbong tertimpa tiang listrik yang patah.
Humas PT KCI Eva Chairunnisa saat diwawancari lewat telepon oleh Kompas TV pihaknya masih fokus pada evakuasi penumpang.
Petugas di lapangan masih mencari tahu apa yang menjadi penyebab anjloknya KRL Commuter Line tersebut.
"Meski tadi ada tiang listrik yang roboh dan menimpa gerbong," ungkap Eva Chairunnisa.
Pantauan TribunJakarta.com dari foto-foto yang beredar di Twitter, gerbong depan sampai keluar jalur dan tersuruk ke tanah lalu menabrak tiang lainnya.
Ia memastikan perjalanan KRL Comuter Line tidak terganggung, kecuali relasi Bogor-Kota atau Bogor-Jatinegara dan sebaliknya.
"Rencananya akan dimaksimalkan dengan potong relasi. Kereta yang seharusnya berakhir di Stasiun Bogor berhenti di Stasiun Cilebut atau Stasiun Bojonggede," ungkap Eva Chairunnisa.
Efek potong relasi ini, diakui Eva Chairunnisa, akan menimbulkan keterlambatan kereta karena harus mengantre.
Stasiun terdampak dari anjlokknya KRL Commuter Line terdiri dari stasiun yang masuk relasi Bogor-Jakarta Kota.
Netizen akun @Harsaputra4 menceritakan saat itu kereta yang mengalami kecelakaan di pintu perlintasan Kebon Pedes, Kota Bogor, sedang mengantre.
Tiba-tiba saja penumpang melihat kabel aliran listrik atas bergerak cukup keras.
Tidak lama kemudian, kereta lantas berhenti.
Penumpang sempat mengira kereta berhenti karena kabel tersebut tersangkut.
Ternyata ketika dilihat gerbong bagian depan sudah terbalik.
"Kejadian jam 10.00 pas, kronologinya lagi antre perlintasan kereta di kebon pedes bogor, tiba tiba kabel atas nya goyang goyang keras.
Gak lama kereta berenti, kirain cuma karena nyangkut di kabel aja.
Ternyata waktu dicek kereta udah terbalik begitu kaya di video." tulisnya.
Melansir Kompas.com, pemilik ruko di Jalan Pemuda, Kebon Pedes, Bogor, merasakan getaran seperti gempa saat KRL Commuter Line terguling.
"Saya enggak melihat langsung ya, tapi saya mendengar dan merasakan karena rel kereta api itu tepat di belakang ruko saya. Ruko saya kan dua lantai, pas saya mau turun ke lantai bawah, saya merasakan getaran kencang kayak gempa seperti ada benda terseret," kata pemilik ruko yang tidak mau disebut namanya saat dikonfirmasi Kompas.com.
Pemilik ruko yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, kejadian itu terjadi pada pukul 10.00 WIB.
Ia juga mendengar suara dentuman benda jatuh.
Ia pun bergegas menuju rel kereta api yang berada sekitar 10 meter dari rukonya. Ia melihat dua gerbong kereta sudah terguling dan tiang listrik juga jatuh.
"Saya dengar kayak ada yang terseret dan bunyi 'greeeek'. Bunyi itu kayak ada yang putus dan jatuh gitu, pas saya lihat ke belakang ruko ternyata dua gerbong KRL yang menuju Bogor sudah jatuh," ujarnya.
Pemilik ruko mengaku, aparat kepolisian sudah berada di lokasi dan masyarakat dilarang masuk ke area kereta api.
"Iya sudah ada polisi. Saya melihat sampai sekarang enggak ada korban jiwa karena penumpang bisa keluar dari kereta," katanya.