Andi Arief Terjerat Narkoba
Selesai dengan TV One, Andi Arief Singgung Perhitungannya dengan Karni Ilyas Belum Selesai
Politikus Demokrat, Andi Arief, bersuara soal polemik dirinya dengan TV One. Tapi urusannya dengan Karni Ilyas belum selesai.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Politikus Demokrat, Andi Arief, bersuara soal polemik dirinya dengan TV One.
Hal itu disampaikan Andi Arief melalui Twitter @AndiArief__, Selasa (12/3/2019).
Andi Arief mengatakan saat ini, pihak TV One telah meminta maaf kepadanya secara redaksional.
Namun, Andi Arief menegaskan urusannya dengan presiden program acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas, belum selesai.
Diketahui, Andi Arief dan Karni Ilyas sempat saling berbalas di Twitter.
"Pemilik TV One sudah meminta maaf secara pribadi pada saya atas trial by the press medianya.
Namun urusan dengan bang @karniilyas belum selesai, termasuk media TV lainnya.
Bukan berarti bang karni yang merasa dekat dengan kepolisian bisa melakukan apa saja, ini negara hukum," tulis Andi Arief.

Andi Arief melalui kicauannya me-mention akun Karni Ilyas dan menuliskan dirinya bukan tersangka atas kasus narkoba yang menjeratnya beberapa waktu lalu.
"Saya tahu bang @karniilyas salah satu yang terlibat menghabisi saya dengan mengutus reporter TV One ke bareskrim dir 4 senin pk10.00 WiB untuk kemudian menyebarka sesuka hati foto-foto yang benar2 menyudutkan saya.
Saya bukan tersangka bang Karni.
Anda wartawan senior tapi abai," tulis Andi Arief melalui akun Twitternya, @AndiArief__, Minggu (10/3/2019).
Kemudian Andi Arief mengaitkan dengan penyebaran foto yang menurutnya telah merugikan dirinya.
"Polisi sudah bekerja profesional, tidak ada barang yang disita dari saya hingga sampai mabes polri, hanya uang dua puluh ribu yg disita.
Sekali lagi bagaimana mungkin bang @karniilyas sembrono dan menyebar foto yang sudah merugikan saya.
Saya tamu di kamar itu," kata Andi Arief.

Terkait hal itu, lantas Andi Arief meminta kepada Karni Ilyas dan TV One untuk meminta maaf kepada dirinya.
"Saya berharap bang @karniilyas dan TV one yang sudah menjadi algojo dalam menghabisi saya meminta maaf, sekali lagi saya hanya terperiksa seperti yang dikemukakan ka bareskrim," papar Andi Arief.
Kicauan itu lantas ditanggapi oleh Karni Ilyas.
Karni Ilyas mengatakan bahwa pernyataan Andi Arief itu keliru.
"Maaf Andi Arief, Anda keliru, di TV One bukan saya yg menggerakan reporter, tapi kordinator peliputan.
Di atas korlip ada manager dan general manejer baru wapemred.
Perisitiwa yg menimpa Anda saya baru tahu Senin sekitar pkl 14.00.
Sebab Senin itu saya tidur subuh dan bangun siang," balas Karni Ilyas, Minggu (10/3/2019).

Berselisih dengan Mahfud MD
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, sempat angkat bicara soal Andi Arief yang ditangkap karena kasus narkoba beberapa waktu lalu.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal tersebut ia ungkapkan melalui akun Twitter @mohmahfudmd, Senin (4/3/2019).
Mahfud MD mengaku Andi Arief (AA) pernah menyerangnya dengan hal-hal yang melawan akal sehat setiap hari.
Hal tersebut terjadi setelah Mahfud MD menyebut kabar 7 kontainer surat suara tercoblos adalah hoaks.
"@mohmahfudmd Sbl tertangkap AA sempat menyerang sampeyan. Ternyata oh ternyata. Gusti Allah Mboten Sare," tulis netizen dengan akun @miqdadhusein.
"Sejak sy bilang, berita 7 kontainer surat suara itu hoax AA tiap hr nyerang sy dgn hal2 yg melawan akal sehat.
Maka sy tak nanggapi lg AA tp sy menjawab dgn pesan kpd anak2 milenial agar tak main2 narkoba krn narkoba itu merusak akal.
Tuips, tolong recall & repost cuitan sy itu," balas Mahfud MD.
Lewat akun Twitternya Andi Arief kembali mencuit pendapatnya.
Kini, Andi Arief menanggapi pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, soal kasus narkoba yang dialaminya.
Ia meminta Mahfud MD tidak berspekulasi kasus yang menimpanya.
Bahkan, Andi Arief mengancam akan menuntut Mahfud MD.
"Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yg sedang saya alami. Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok bener," tulis Andi di akun Twitter-nya, @AndiArief_, Rabu (6/3/2019).
Selain itu, Andi Arief juga meminta agar Mahfud mempercayakan kasusnya ke pihak yang berwajib.
"Serahkan dan percayakan pada Polri yang sedang sedang menangani yang saya alami. Saya ini belum diadili dan belum ada putusan hukum soal saya, bagaimana gelar Profesor bisa menyimpulkan secara sembarangan Pak Prof @mohmahfudmd," tulis Andi Arief.
Minta Mahfud tak asbun

Meski sedang menjalani tahap awal rehabilitasi di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Andi Arief masih emosi soal cuitan Mahfud MD karena mengomentari perkara narkoba yang kini menjeratnya.
Dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan wartawan saat melenggang dari gedung BNN ke gedung Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, dia justru meminta wartawan menyampaikan pesan untuk Mahfud MD.
Pun tak ada satu wartawan yang bertanya mengapa dia dan Mahfud MD terus berselisih setelah masalah hoaks tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos pada Januari lalu.
"Tolong sampaikan pada Mahfud MD jangan asbun, jangan asal bunyi," kata Andi Arief sambil mengacung satu jarinya, di BNN, Jakarta Timur, Rabu (6/3/2019).
Setelah melantangkan ucapan itu, Andi kembali diam dan melanjutkan proses awal rehabilitasi karena terbukti mengkonsumsi sabu. (TribunWow.com/Tiffany Marantika/ Atri)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sebut Pihak TV One Telah Meminta Maaf Padanya, Andi Arief: Urusan dengan Karni Ilyas Belum Selesai