Pilpres 2019
Ramai Soal Gaji PNS Bakal Naik Jelang Pilpres, Adian Napitupulu Tak Ambil Pusing, BPN: Kita Maklum
Adian Napitupulu angkat suara terkait rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf Amin, Adian Napitupulu angkat suara terkait rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Seperti diketahui bahwa Jokowi menyebut pemerintah akan menaikkan gaji PNS pada awal bulan April 2019.
Janji Jokowi menaikkan gaji PNS pada awal bulan April 2019 itu pun menimbulkan berbagai opini.
Pasalnya, Jokowi bakal menaikkan gaji PNS beberapa hari menjelang dilaksanakannya Pilpres pada 17 April 2019.
Menurut Adian Napitupulu, keputusan dinaikkannya gaji PNS adalah sesuatu yang wajar.
Sekalipun kenaikan gaji PNS tersebut direalisasikan menjelang Pilpres 2019.
Sebab, kata dia, tidak ada aturan yang melarang menaikkan gaji ASN menjelang pemilihan presiden.
Hal itu disampiakan Adian Napitupulu dalam acara Kabar Petang TV One beberapa waktu lalu.
"Alat ukur kita sederhana, melanggar undang-undang tidak? Ada hal lain yang merugikan bangsa ini tidak? kalu tidak ya jalan saja," ujar Adian Napitupulu.
• Prediksi Susunan Pemain Barcelona Vs Lyon: Jurus Mengunci Lionel Messi
• Setiap Hari, Kedai Mamak di Tebet Gratiskan Makanan Buat Anak Yatim dan Dhuafa
• Mengaku Belum Kenal Gempi, Wijaya Saputra Bocorkan Hal yang Bikin Jatuh Hati ke Gisel
Adian Napitupulu pun tak mau ambil pusing atas munculnya asumsi yang menyebut bahwa kenaikan gaji PNS pada awal bulan April 2019 sekaligus untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi.
"Kalau menurut saya asumsi-asumsi yang sifatnya seperti itu ga usah dipikirin," terangnya.
Adian Napitupulu pun tak menyalahkan bila ada pihak yang berasumsi lain terkait kenaikan gaji PNS.
"Kalau orang berpikir seperti itu tak apa-apa."
"Tapi alat ukurnya bukan Komentar orang lain," jelas Adian Napitupulu.

Di sisi lain, Adian Napitupulu juga mengklaim bahwa saat ini pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin telah ungguol di sejumlah lembaga survei.
Adian Napitupulu menjelaskan, saat ini, selisih kemenangan Jokowi terhadap pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto berkisar antar 18 sampai 26 persen.
"Kalau mau diputar-putar tetap kalah 02, artinya saya bicara dalam konteks riset berbasis ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan," ujar Adian Napitupulu.
"kalau ada yang mau politisir hal baik untuk rakyat dikaitkan dengan kontestasi pemiliu silahkan saja," tambahnya.
• Ungkap Daftar Pemenang Pemilu di Era Reformasi, Mahfud MD Singgung Pilihan Rakyat di 2019
• Harapan Dokter dan Pasien Penyakit Langka: Pemerintah Jangan Tutup Mata
• Tersisa dari Kemenangan Juventus atas Atletico Madrid: Magis Ronaldo Hempaskan Messi
Sementara itu, Anggota Pakar BPN Prabowo-Sandi, Drajad Wibowo mengatakan bahwa kenaikkan gaji PNS memang sudah disepakati bersama di DPR.
Meski begitu, ia beranggapan bahwa keputusan tersebut adalah untuk membantu elektabilitas petahana.
"Timnya Mas Adian memang memaksimalkan segala potensi yang ada di Petahana untuk membantu elektabilitas, buat kami ya okelah," ujar Drajad Wibowo.
Ia pun menyebut pihaknya tak khawatir adanya kenaikkan gaji PNS menjelang Pilpres 2019.
FOLLOW:
sebab, lanjut dia, para PNS mengetahui kenaikkan gaji tersebut adalah haknya.
"Dan sejauh ini yang kami tahu memang ASN lebih banyak berpihak pada Prabowo dan itu tak akan berubah."
"Jadi ASN silahkan diterima, rezeki Anda," ungkapnya.
• Sederet Fakta Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sibolga, Timbul Ledakan saat Polisi Datang
• Terduga Teroris di Sibolga Sandera Anak Istrinya di Rumah: Menyerahlah, Jangan Kau Korbankan Anakmu
• Survei Internal Elektabilitas Prabowo 54 Persen, Ini Respon Jusuf Kalla
Lebih lanjut ia mengatakan, sebetulnya kenaikkan gaji PNS bisa dilakuan pada awal tahun 2019.
"APBN kan sudah disahkan tahun kemarin, jad bisa dicairkan 1 januari, ga harus nunggu 1 april."
"Kalau mau nunggu 1 April untuk elektabilitas, ya kita maklum," tandasnya.
Sebelumnya diwartakan, kenaikan gaji PNS akan direalisasikan paling lambat pada awal April 2019.
"Tadi di sana waktu saya salam-salaman ada yang menanyakan Pak ini PNS gajinya naik kapan. Gajinya naiknya kapan saya jawab iya saya ngerti, ini PP-nya baru disiapkan," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com dalam artikel: Presiden Jokowi: Gaji PNS Naik Awal April, Sekaligus Gaji Ke-13 dan Ke-14.
"Saya kira Maret ini akan selesai sehingga awal April nanti sudah bisa diberikan kenaikan itu kepada bapak Ibu sekalian dirapel plus gaji 13, 14," tambahnya.
Menurut Jokowi, pada awal April 2019, para PNS/ aparatur sipil negara akan menerima gaji berikut rapel ditambah dengan gaji ke-13 dan ke-14.
• Indra Sjafri Cari Satu Pemain Lagi untuk Lengkapi Squad Timnas U-23 Indonesia ke Vietnam
• Diisukan Dekati Gisella Anastasia, Wijaya Saputra Bocorkan Hubunganya dengan Gempita
• Soal Tudingan Ditinggalkan Irwan, Desy Ratnasari Akhirnya Bersuara Soal Pernikahan Maia Estianty

Jokowi menilai, pelayanan yang diberikan ASN kepada masyarakat semakin hari semakin baik, terutama dari sisi kecepatan.
"Saya kira betapa kecepatan pelayanan ASN kita semakin hari semakin kelihatan saya tanyakan ke Pak Sekda di beberapa kabupaten," katanya.
Di Lampung, misalnya, pengajuan perizinan SIUP tidak lagi dipungut biaya dan hanya memakan waktu sehari.
"IMB agak lama saya pikir satu bulan, ternyata ada yang satu minggu itu sudah cukup untuk IMB sehingga saya harapkan investasi di sini perizinan cepat akan menarik investasi yang sebanyak-banyaknya dan kita harapkan akan membuka lapangan pekerjaan yang makin banyak di Provinsi Lampung," kata Jokowi.*