Pilpres 2019
Viral Tangan Aparat Ditepak Prabowo di Cianjur, Pria Berpangkat AKBP Ungkap Fakta Lain
Calon presiden 02 Prabowo Subianto ketahuan menepak tangan pria berbaju batik lengan panjang saat kampanye di Cianjur.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Cuitan Iman Brotoseno menanggapi unggahan video Capres Abadi di akun @P3nj3l4j4h.
"Booossss jangan marah gtu doonk.
#CapresAbadiGalak," cuit Capres Abadi.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, bereaksi.
Ia mengomentari sejumlah cuitan yang mengunggah video tersebut karena dianggapnya sudah keliru menilai Prabowo.
Dahnil Anzar pun kemudian meluruskan apa yang dilakukan Prabowo sebenarnya.
. Gaji PNS Naik Bulan April 2019, BPN Singgung Elektabilitas 01, Adian Napitupulu: Gak Usah Dipikirin!
• Panduan Lengkap Lapor SPT Tahunan Pribadi via Online, Cara Dapat Efin hingga Sanksi Keterlambatan
• Terduga Teroris di Sibolga: Istri Ledakkan Diri, Lempar Bom ke Rumah Warga Hingga 2 Anak Tewas
• Luna Maya Disebut Telah Membuka Hati Kembali Setelah Putus dari Reino Barack, Ini Kata Naomi Indigo
Cuitan Iman Brotoseno tersebut dianggap Dahnil Anzar telah menebar fitnah bersama akun palsu.
Dahnil Anzar mempertanyakan apakah Iman dan akun palsu mengunggah video tersebut dengan kata-kata misleading karena aman dari aparat hukum?
Untuk meluruskan informasi yang tersebar misleading, Dahnil Anzar pun memberikan penjelasan melalui akun Twitternya @Dahnilanzar.
"Saudara Iman, anda ini rajin bener menebar fitnah bersama akun palsu, karena yakin selalu aman dr aparat hukum?
Sy informasikan ya, itu yg diperingati dg tegas oleh Pak @prabowo adl aparat pengaman yg kasar dan mendorong rakyat yg ingin mendekati Pak Prabowo," cuit Dahni Anzar.
Selain Iman Brotoseno, Dahnil Anzar juga meluruskan kata-kata yang dituliskan Zulfikar Akbar.
Ia tak segan menyebut akun Zulfikar Akbar sebagai penebar hoax dan fitnah.
Dikatakan Dahnil Anzar, pria berbaju batik lengan panjang adalah petugas keamanan yang melekat pada Prabowo.