Memanusiakan Manusia, Alasan Sarima Berikan Layanan Terbaik Untuk Mereka yang Alami Gangguan Jiwa
Hal itu tak lain lantaran sudah 9 tahun ini, Sarima memang bersentuhan dengan para ODMK dan ODGJ yang tinggal di PSBL.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GROGOL PETAMBURAN - Sarima mendengarkan satu per satu curhatan yang disampaikan para Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) maupun Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menjadi Pengguna Layanan Sosial (PLS) di Panti Sosial Bina Laras (PSBL) Harapan Sentosa 3.
Para PLS itu sudah begitu dekat dengan Sarima.
Mereka pun sudah menganggap Sarima seperti ibu mereka sendiri.
Hal itu tak lain lantaran sudah 9 tahun ini, Sarima memang bersentuhan dengan para ODMK dan ODGJ yang tinggal di PSBL.
"Mereka itu adalah orang-orang yang jujur. Jadi apabila kita melakukan pendekatan dengan hati, maka mereka juga akan terbuka dan baik kepada kita," ujar Sarima yang kini menjabat Kepala PSBL Harapan Sentosa 3 saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Sabtu (16/3/2019).
• Sekolah GIS Tangsel Sudah Tidak Menggunakan Styrofoam, MSG, dan Soda dalan Kegiatan Belajar Mengajar
Memanusiakan manusia, itulah yang membuat Sarima begitu telaten dalam membina para PLS agar mereka dapat segera pulih dan kembali ke masyarakat.
Baginya, mereka tetaplah manusia yang harus dihargai meski saat ini mereka sedang alami gangguan kejiwaan.
Kebersihan para PLS menjadi hal yang mutlak dilakukan. Menurutnya, sudah tidak boleh ada stigma bahwa ODMK dan ODGJ itu kumuh dan tak terawat.
"Kita harus melayakkan mereka. Segala sarana dan prasarana harus tetap terjaga, bersih, dan tertib," kata Sarima.
Selama 9 tahun menangani ODMK dan ODGJ tentu sudah banyak suka duka yang dirasakan Sarima.
Baginya, ada kepuasaan batin ketika para ODMK dan ODGJ itu bisa pulih dan dapat kembali ke keluarganya.
Namun, ia merasa sedih ketika justru pihak keluarga mereka sendiri yang tak mau mengambil para ODMK dan ODGJ ini.
"Banyak juga keluarga yang enggak mau ambil mereka. Ada yang bilang tidak mampu membiayainya bila menanggung dia diluar, ada juga yang mengaku tidak mampu mendampingi mereka," kata Sarima.
• Romahurmuziy Diciduk KPK, Mbah Moen: Petinggi PPP Tak Ada yang Sanggup Gantikan Rommy
Ingin Seperti di Australia
Sebagai orang yang peduli dengan kelompok termajinalkan, Sarima memiliki mimpi besar untuk memberikan fasilitas terbaik kepada para ODMK, ODGJ hingga orang terlantar.
Ia berharap pemerintah mencontoh seperti di negara lain, misalnya Australia dalam menangani para ODMK, ODGJ maupun orang terlantar.
Di negeri kangguru itu, ujar Sarima, para ODMK, ODGJ maupun orang terlantar tinggal di suatu gedung dan dilayani segala keperluannya sampai ada pihak keluarga yang menjemput.
Sedangkan untuk keperluan makan, mereka mendapat sumbangan dari produk makanan yang hampir mendekati habis masa berlakunya.
"Masukan di Australia itu mungkin bisa ditiru di Indonesia, khususnya di Jakarta," katanya.
Memanusiakan Manusia
Sembari menunggu impiannya itu terwujud, Sarima telah melakukan berbagai terobosan untuk memberikan kenyamanan kepada para PLS.
Diantaranya sewaktu menjadi Kepala PSBL Harapan Sentosa I, ia memasang kelambu di setiap kamar PLS untuk melindungi mereka dari gigitan nyamuk.
Dikatakannya, berbagai kendala yang dihadapi seperti kurangnya lahan hingga kelebihan kapasitas PLS di berbagai PSBL bukan menjadi penghalang baginya.
Ia memutar otak bagaimana caranya agar PLS ini tetap mendapatkan pelayanan yang baik dan layak.
Untuk kegiatan olahraga misalnya, akibat terbatasnya lahan ia pun memanfaatkan gedung PSBL ini yang tiga tingkat untuk olahraga para PLS.
Mereka setiap pagi berkeliling dari lantai I, 2 dan 3 untuk berolahraga.
Kemudian ia juga membuat taman di halaman PSBL agar para PLS ini bisa melakukan kegiatan positif dan menciptakan lingkungan yang kondusif.
"Intinya memanusiakan manusia, itu semua dari hati enggak ada teorinya karena kita disini sudah menjadi keluarga untuk mereka," ucapnya.