Keluarga Arya Daru Minta Polisi Dalami Kiriman Amplop Misterius dari Orang Tak Dikenal

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Keluarga dari Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan meminta kepolisian mendalami kasus kiriman amplop misterius kepada pihak keluarga.

Amplop berisi simbol gabus putih, simbol bintang, serta simbol bunga kamboja tersebut sebelumnya dikirim seorang pria tidak dikenal ke rumah duka korban pada 9 Juni 2025 lalu.

Belum diketahui pasti maksud kiriman amplop, namun saat kejadian pria tak dikenal itu menyatakan bahwa isi amplop ditujukan kepada Arya Daru yang saat kejadian telah meninggal.

"Orang itu berpesan 'ini untuk almarhum Arya Daru', sebut nama loh. Itu kenapa enggak didalami sama polisi," kata kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, Minggu (5/10/2025).

Menurut tim kuasa hukum pada rumah duka Arya Daru memang tidak terdapat CCTV, namun kepolisian dinilai tetap dapat mengidentifikasi pelaku berdasar CCTV di sekitar lokasi.

Sehingga tim penasihat hukum keluarga meminta kepolisian lekas menyelidiki identitas pria pengirim amplop, agar motif dan maksud simbol yang dikirim dapat terungkap.

"Sudah sekian bulan loh, masa mendalami itu saja sulit. Di sana (rumah duka) enggak ada CCTV, tapi mungkin bisa pakai CCTV yang ada di traffic light. Kan polisi kita sekarang canggih," ujar Nicholay.

Tim kuasa hukum juga membantah keterangan Polda Metro Jaya yang menyebut bahwa makam Arya Daru rusak akibat amblas terdampak faktor alam, bukan dirusak orang lain.

Pasalnya sejak jenazah Arya Daru dimakamkan di Bantul, Yogyakarta pada 8 Juli hingga 26 Juli 2025 sebelum kejadian kondisi kontur tanah makam Arya Daru masih baik.

Kemudian selama rentan sejak korban dimakamkan hingga perusakan makam terjadi, tidak pernah terjadi cuaca ekstrem yang dapat menganggu kontur tanah makam Arya Daru.

"Dari mana dia (Polda) tahu, yang tahu persis kan keluarga. Tanggal 26 Juli kuburan masih bagus, didatangi istri almarhum. Tanggal 27 terjadi kuburan diacak-acak," tutur Nicholay.

Sebelumnya Arya ditemukan tewas pada unit kamar indekosnya di kawasan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat dalam kondisi kepala terlilit lakban pada Selasa (8/7/2025).

Dari hasil penyelidikan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya tidak ditemukan adanya jejak DNA pada lakban yang melilit kepala Diplomat Kemlu tersebut.

Kemudian dari hasil autopsi Arya dinyatakan tewas akibat kekurangan oksigen, atas hal tersebut Ditreskrimum Polda Metro Jaya menyatakan tidak ada unsur pidana dalam kasus tewasnya Arya.

Namun pihak keluarga mengungkap terdapat sejumlah kejanggalan dalam tewasnya Arya, di antaranya kiriman amplop misterius kepada pihak keluarga satu hari usai pemakaman Arya.