Penembakan di Selandia Baru

Temani Istri Bekerja, Zulfirman WNI yang Jadi Korban Tewas Penembakan Selandia Baru Senang Melukis

Saat Tribun Jogja datang ke Sekretariat Komunitas Sakato yang berada di daerah Kasihan, Bantul, Jumat malam, tampak beberapa rekan dekat Zul.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Handra Yaspita, menunjukkan foto Zulfirman Syah di rumahnya, di Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (16/3/2019). 

Sementara tahun ini, istri Zul sudah berusia 36 tahun.

Inilah yang membuat Zul dan sang istri bergegas ke Selandia Baru demi memanfaatkan momentum.

Meski demikian, sampai sekarang Erizal tidak pernah tahu pekerjaan Zul dan sang istri di sana.

Yang jelas, Zul sempat mengatakan akan tetap melukis sembari menemani istri.

“Katanya Zul mau coba dulu setahun tinggal di Selandia Baru sambil melihat perkembangan kerja istrinya. Kalau nanti dia nyaman dan mendapat pekerjaan juga yang layak dan menjanjikan baru dia akan memperpanjang tinggal di sana. Saya dan rekan-rekan sendiri mendukung pilihan Zul tersebut,” kata Erizal.

Sedangkan Zul menjadi korban penembakan ini diketahui Erizal dan rekannya dari istri rekan mereka yang mengatakan jika Istri Zul update status di facebook jika suaminya menjadi korban penembakan.

Dari istrinya, Zul dikabarkan terkena tembakan di dada sedangkan anaknya di kaki. Keduanya pun masih mendapat perawatan serius.

Mewakili rekan-rekan di Komunitas Seni Sakato, Erizal pun cukup dibuat syok.

Ia merasa terpukul karena perbuatan pelaku menembak banyak orang tersebut merupakan tindakan brutal. Menurut dia, tindakan pembunuhan tidak pernah bisa diterima dengan sisi kemanusiaan maupun sisi manapun.

“Semoga jadi momentum penyadaran bagaimana melihat perbedaan sebagai proses menjadi manusia yang baik. Untuk rekan kami Zul kami berharap bisa segera disadarkan dan bisa pulih kembali. Secepatnya kami bersama rekan-rekan juga akan berkumpul untuk berdoa bersama dan berdiskusi respon selanjutnya,” kata Erizal.

Satu WNI yang hilang dipastikan meninggal

Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyampaikan kabar duka.

Satu orang Warga Negara Indonesia atas nama Lilik Abdul Hamid, yang sempat dikabarkan hilang, dikonfirmasi meninggal dunia dalam peristiwa penyerangan berdarah di Christchurch Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019).

"1 WNI atas nama Lilik Abdul Hamid dikonfirmasikan meninggal dunia di Christchurch," tulis keterangan yang diterbitkan KBRI Wellington, Selandia Baru, Sabtu (16/3/2019).

Menurutnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah menyampaikan duka cita kepada keluarga almarhum.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved