Pengakuan Pengemis Bermobil di Bogor yang Viral di Media Sosial: Saya Cuma Nyewa

"Iya naik mobil, tapi mobilnya bukan punya saya, saya cuma nyewa, nanti orangnya bisa dipanggil," ucapnya.

Editor: Erik Sinaga
(Twitter @wow_keren, via Tribun Bogor)
Viral seorang pengemis di Bogor diduga memiliki mobil 

"Kalau terkait mobil dan sebagainya kami masih lakukan validasi dan pendalaman, insyaallah nanti kita share kembali," ujarnya.

7. Lampu Merah Jadi langganan pengemis

Dari pengamatan TribunnewsBogor.com, lampu merah di Kota Bogor kerap kali menjadi langganan para pengemis untuk meminta-minta.

Salah satunya lampu merah yang berlokasi disekitaran simpang lampu merah Yasmin bukan hanya sosok pria tua saja yang terlihat pengemis disana.

Namun, ada juga sejumlah wanita yang mengemis disekitaran lampu merah itu.

Mirisnya lagi, para wanita ini membawa seorang bayi kecil untuk meminta-minta di jalanan.

Penjelasan Satpol PP Terkait Pengemis yang Kendarai Mobil

Saat dikonfirmasi Kabid Dalops Satpol PP Kota Bogor Dimas Tiko membenarkan jika pria tersebut merupakan seorang pengemis yang sering meminta-minta di jalan.

Demi Bekerja, TKI Rela Dinikahi Hingga Mendaftar Sebagai Pengungsi

 

"Kalau terkait yang bersangkutan pengemis betul adanya, lokasi biasanya di sekitaran simpang lampu merah yasmin atau simpang lotte mart," katanya Selasa (19/3/2019) dikutip dari artikel Pengemis di Simpang Lampu Merah Yasmin Bogor Disebut Pulang Bawa Mobil Sendiri, ini Kata Satpol PP.

Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah mobil yang dibawa pria tersebut merupakan mobil pribadinya. 

"Kalau terkait mobil dan sebagainya kami masih lakukan validasi dan pendalaman, insyaallah nanti kita share kembali," ujarnya.

Kasus serupa juga pernah terjadi di tanah air. Legiman (52), seorang pengemis dari Pati, Jawa Tengah diketahui memiliki kekayaan lebih dari Rp 1 miliar.

Kekayaan Legiman bukan hanya berupa uang, namun juga rumah serta sejumlah tanah.

Kekayaan Legiman yang nilainya lebih dari Rp 1 miliar itu terungkap setelah tim Satpol PP Pemkab Pati menggelar operasi penertiban Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT) di Kawasan Simpang Lima Pati, Sabtu (12/1/2019) malam.

Operasi di gelar sejak pukul 19.00 WIB hingga sekira pukul 20.00

Meski hujan deras, Regu Kembangjoyo dan Regu Penjawi tetap melaksanakan tugasnya malam itu.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Kabupaten Pati, Udhi Harsilo Nugroho mengungkapkan, dalam operasi itu hanya didapat seorang PGOT di Simpang Lima.

Namun, tak lama kemudian, Udhi dan petugas Satpol PP lainnya menemukan fakta yang mereka nilai mengejutkan mengenai sosok Legiman.

"Setelah kami interogasi, yang bersangkutan mengaku memiliki rumah senilai Rp 250 juta, tanah senilai Rp 275 juta, dan tabungan di bank sejumlah Rp 900 juta," terang Udhi.

Pengemis yang diketahui beralamat di Perumahan Ngawen, Kecamatan Margorejo, Pati ini juga didapati mendapat perolehan yang cukup besar setiap kali mengemis.

"Minggu lalu dia sudah pernah tertangkap. Kami hitung hasil mengemisnya, dapat Rp 1.043.000. Malam ini, kami hitung perolehannya Rp 695 ribu," tambah Udhi.

Udhi menjelaskan, perolehan Rp 695 ribu itu pun dinilai tak sebanyak biasanya oleh pengemis tersebut.

"Dia bilang, berhubung hujan, jadi sepi," kata Udhi.

Mengenai hal ini, Udhi kemudian mengingatkan masyarakat untuk menaati Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2018.

"Baik yang meminta-minta maupun yang memberi dikenakan denda Rp 1 juta. Jangan dikira pengemis-pengemis itu orang yang tidak berpunya," jelasnya.
Sebelumnya pada Sabtu siang, Satpol PP Kabupaten Pati mengamankan tiga pengemis dalam patroli PGOT di perempatan Lawet Jalan Panglima Sudirman.

Satu di antara pengemis tersebut membawa anak perempuannya. 

Di antara mereka, ada pula yang membawa senjata tajam berupa pisau.

"Ada juga yang memiliki kartu ATM dan buku tabungan," ujar Udhi Harsilo Nugroho.

Dari ketiga pengemis tersebut, hanya satu warga Pati.

Dua lainnya masing-masing warga Jepara dan Magelang.

"Baru beberapa jam mengemis, masing-masing mereka mendapat Rp 25.500, Rp 35 ribu, dan Rp 59.500," ujar Udhi.

Udhi menjelaskan, senjata tajam yang dibawa seorang pengemis disita oleh Satpol PP. 

Adapun uang hasil mengemis dikembalikan pada mereka.

Setelah magrib, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing.

"Yang dari luar kota dititipkan ke petugas Dinas Perhubungan untuk dipulangkan dengan menumpang bus dari terminal," terang Udhi.(Akira Tandika Paramitaningtyas) 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Pengakuan Pengemis Bermobil di Bogor yang Viral di Media Sosial (Medsos)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved