Insiden Dana BOS Dicuri Usai Dicairkan, Disdik Kota Bekasi Imbau Pencairan Dilakukan Bertahap

Hal itu menyusul adanya insiden pencurian dana BOS sebesar Rp 111 juta milik SDN Harapan Baru III usai dicarikan, pada, Senin, (18/3/2019)

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/ YUSUF BACHTIAR
Kantor Disdik Kota Bekasi, Jalan Lapangan Bekasi Tengah, Bekasi Timur, Kota Bekasi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Sekertaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Inayatullah, menghimbau agar pihak sekolah dapat mencarikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara bertahap.

Hal itu menyusul adanya insiden pencurian dana BOS sebesar Rp 111 juta milik SDN Harapan Baru III usai dicairkan, pada, Senin, (18/3/2019), sekitar pukul 11.30 WIB.

"Diharapkan kepala sekolah mencairkan dana BOS sesuai peruntukannya, atau diambil secara bertahap," kata Inayatullah saat dikonfirmasi, Sabtu, (23/3/2019).

Dia menambahkan, saat mencarikan dana juga pihak sekolah harus meminta pengawalan dari pihak keamanan seperti kepolisian atau sekuriti sekolah maupun bank.

"Harus minta pengawalan, bisa minta jasa pengamanan atau kepolisian, ketika mengambil uang juga minimal 4-5 orang, jangan sampai uang sebanyak itu dibawa seorang diri," jelas dia.

Sementara itu, Rita Yulia Ramadani, kepala SDN Harapan Baru III, korban pencurian mengatakan, insiden hilangnya uang dana BOS sebesar Rp 111 juta dikarenakan pada saat itu, dia terpaksa mencairkan uang dalam jumlah banyak lantaran harus menutupi keperluan selama Januari dan Februari yang baru bisa dicarikan bulan ini.

"Karena harus menutupi yang Januari dan Februari, makanya saya cairkan sekaligus," ungkap Rita.

Selain itu, biasanya saat mencairkan dana uang BOS, Rita hanya bertugas untuk menandatangi berkas prosedur pencairan dana di bank. Setelah itu uang akan dibawa bendahara sekolah dengan ditemani pihak keamanan.

Namun, hari itu uang terpaksa ia bawa lantaran, bendahara sekolah mendapat kabar bahwa saudaranya meninggal dunia dan akan dimakamkan sekitar pukul 10.00 WIB.

"Biasanya kalau abis cairin uang BOS saya ke bank cuma tanda tangan aja, setelah itu uang di bawa sama bendahara. Tapi karena dia mau ngelayat, kebetulan dia naik motor sama keamanan, saya naik mobil," jelas dia.

Uang dana BOS yang dicairkan sebesar 121 juta, sebelum raib digondol maling, Rp 10 juta lainnya sudah dipegang bendahara sekolah untuk keperluan percetakan, Rp 111 juta sisanya di bawa menggunakan tas dan dimasukkan ke dalam mobil.

Ia kemudian bergegas menuju lokasi rapat PGRI di daerah Perwira, Bekasi Utara. Sampai rapat usai, uang masih utuh dalam genggamannya.

Setelah itu, Rita menuju SDN Harapan Baru III, di Jalan Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi. Satu rekannya sesama kepala sekolah dari SDN Teluk Buyung III, Erna Rosilawati menumpang mobil dikarenakan satu arah menuju sekolah tempat Rita mengajar.

Ditenga perjalanan, tepatnya di dekat Perumahan Tytyan Kencana, mobil yang ia kendarai mulai terasa kempes. Rita lantas berhenti di tempat tambal ban dipinggir Jalan Muchtar Tabrani, Bekasi Utara.

"Saya sempet heran, kenapa ban saya bisa bocor langsung kempes gitu padahal ban saya tubles, saya berentilah ke tukang tambal ban," ungkap Rita.

Ketika di tempat tambal ban, kondisi bocor ban yang dialami kendaraanya cukup aneh, tidak seperti bocor lubang terkena paku pada umumnya. Diapun turun dari kendaraannya dan melihat langsung kondisi ban.

"Saya turun temen saya juga turun, salahnya saya enggak saya kunci mobil, enggak lama terus ada teriak kalau tas saya diambil orang," tutur Rita.

Mendengar teriakan itu, Rita panik bahkan dia tidak sempat melihat pelaku yang mengambil tasnya.

"Saya udah panik, udah lemes saya periksa ke mobil tas saya udah enggak ada, cuma ada tas temen saya," jelas dia.

Adapun tasnya saat itu diletakkan di kursi depan dekat kemudi, sedangkan tas rekannya diletakkan di kursi depan sebelah kiri kursi penumpang.

"Tas saya taro depan, karena ada di deket stir pintunya lebih deket ke jalan jadi tas saya yang diambil," ucap dia.

Saat Hari Terakhir Uji Coba, Penumpang MRT Membludak

Timnas U-23 Indonesia Dikalahkan Thailand, Belum Lepas Kutukan Kualifikasi Piala Asia?

Wacana Fatwa Haram PUBG, Gamers: Konyol

Di dalam tas tersebut berisi uang dana Bos yang baru dicairkan sebesar Rp 111 juta dan uang pribadinya sebesar Rp 2 juta, STNK, KTP, dan SIM.

Setelah kejadian itu, Rita langsung melapor ke Polsek Bekasi Utara, polisi sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Polisi sampai saat masih melakukan penyelidikan terkait kasus pencurian dana BOS SDN Harapan Baru III Bekasi Utara. Dua orang skasi telah diperiksa dalam kasus ini, pertama yakni rekan satu mobil korban dan tukang tambal ban tempat kejadian perkara (TKP).

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved