Pemilu 2019
Jelang Kampanye Terbuka, Kapolres Tangsel Imbau Konvoi Gunakan Helm dan Tidak Boleh Bonceng Tiga
Seperti diketahui, kampanye terbuka akan dimulai pada Minggu (24/3/2019) hingga Sabtu (13/4/2019) mendatang.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNKAKARTA.COM, SERPONG - Jelang kampanye terbuka, Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Ferdy Irawan, mengimbau kepada masyarakat agar selalu mematuhi peraturan lalu lintas.
Seperti diketahui, kampanye terbuka akan dimulai pada Minggu (24/3/2019) hingga Sabtu (13/4/2019) mendatang.
Ferdy memahami betul, ketika kampanye terbuka, biasanya para pendukung capres cawapres, ataupun partai politik dan DPD, akan berkonvoi di jalan sambil membawa bendera dan memekikkan jargon-jargon dukukangannya.
"Ini tolong disampaikan kepada pendukung, masyarakat, ketika melaksanakan kampanye terbuka, agar mengikuti dan patuhi peratutan lalu lintas," ujar Ferdy di Serpong, Sabtu (23/3/2019).
• Sandiaga Ingin Tunaikan Janji Jokowi Beli Kembali Indosat, Erick Thohir Bereaksi Anggap Tak Mustahil
"Karena ini sudah menjadi suatu kebiasaan, ketika pelaksanaan kampanye terbuka, ini merupakan suatu kesempatan bagi masyarakat untuk keluar menggunakan kendaraan bermotor tanpa melengkapi sesuai ketentuan yang ada," tambahnya.
Ferdy menggarisbawahi hal penggunaan helm yang kerap diabaikan, dan penggunaan knalpot bersuara nyaring yang biasanya dipamerkan dengan maksud membuat suasana ramai.
Selain itu, pelanggaran lalu lintas yang kerap dilakukan saat konvoi kampanye adalah berboncengan tiga orang menggunakan sepeda motor.
"Biasanya tidak menggunakan helm, biasanya berboncengan lebih dari pada dua, biasanya sengaja konvoi menggunakan knalpot yang mengganggu ketertiban warga," jelasnya.
• Jelang Peresmian MRT Jakarta Besok, TransJakarta Buka 5 Rute Baru Terintegrasi
Pelanggaran lalu lintas tersebut bisa memancing reaksi masyarakat atau pendukung kubu lawan yang merasa terganggu.
"Hal-hal kecil seperti ini apa bila tidak ditertibkan, ini terkadang bisa memancing reaksi dari pada masyarakat sekitar karena merasa terganggu dengan acara tersebut," katanya.
Ferdy berharap seluruh masyarakat dan juga terutama bagi pimpinan partai dan peserta pemilu lainnya dapat memberikan pengertian kepada pendukungnya masing-masing terkait pelanggaran lalu lintas itu.