Tanggapan Masyarakat Soal Isu Harga Tiket MRT yang Dipatok Rp15-20 Ribu, Terjangkau hingga Keberatan

Harga tiket Mass Rapid Transit (MRT) belum ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erlina Fury Santika
TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat
Petugas tiket offline kereta MRT sedang melayani para calon penumpang, di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu (23/3/2019). 

Diwawancarai terpisah, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M.Taufik tampak tak setuju dengan besaran tarif Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta yang kini tengah ramai diperbincangkan.

Sebab, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memperkirakan berapa besaran tiket MRT saat beroperasi secara komersial tersebut.

Menurut Anies Baswedan, harga tarif MRT Jakarta diperkirakan sekitar Rp 1000 setiap kilometernya atau per stasiun.

"Agak susah kalau perhitungannya begitu, bagaimana kalau dari Lebak Bulus ke bundaran HI, itukan 13 Stasiun. Berarti Rp 13 ribu, berat. Kalau misalnya perkilometer, berarti Rp 16 ribu dong. Makanya kita mau kaji dahulu APBD dan Masyarakatnya," kata Taufik pada wartawan, Sabtu (23/3/2019).

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M.Taufik di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (15/4/2019).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M.Taufik di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (15/4/2019). (TribunJakarta/Pebby Ade Liana)

MRT Jakarta fase I sendiri, melewati 13 stasiun dengan rute Bundaran HI ke arah Lebak Bulus.

13 Stasiun tersebut adalah Bundaran HI, Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir (Benhil), Istora, Senayan, Sisingamangaraja, Blok M, Blok A, Haji Nawi, Cipete Raya, Fatmawati, dan Lebak Bulus.

Menurut Taufik, dalam menentukan besaran nominal tarif MRT Jakarta harus menengok tingkat kemampuan masyarakat dalam membayar.

Ia pun mempertanyakan angka nominal yang disebutkan Anies tersebut.

"Apakah tarif yang dibicarakan itu meringankan masyarakat? Atau malah justru memberatkan masyarakat? Makanya kita harus mengadakan survei. Kita harus lihat dulu kemampuan masyarakat membayar," tuturnya.

Sebagai informasi, penentuan besaran harga tiket MRT Jakarta hingga kini belum disepakati. Padahal, Minggu 24 Maret 2019 besok moda transportasi baru itu akan segera diresmikan.

Tanggapi Postingan Leonardo DiCaprio Soal TPST Bantar Gebang, Ini Respon Gubernur Anies Baswedan

Reaksi Anies Dicurhati Warga Soal Program OK OCE, Klaim Sandiaga hingga Penjelasan Pemprov DKI

Kendati demikian, Anies Baswedan memastikan bahwa pengoperasian MRT Jakarta secara komersial baru akan berlangsung pada 1 April 2019 mendatang.

"Kan seperti yang sampaikan kemarin, kita MRT operasionalnya terus jalan. Tapi secara komersial baru tanggal 1 April, jadi 1 April baru komersial. Warga masih bisa secara cuma-cuma, (dari tanggal 24 Maret) hanya dibatasi jamnya, itu sampai dengan tanggal 31 Maret. Sesudah itu nanti operasional," kata Anies Baswedan tadi malam, Kamis (21/3/2019) .

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di lokasi kebakaran di Krukut, Jakarta Barat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di lokasi kebakaran di Krukut, Jakarta Barat. (TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana)

Anies pun meyakini bahwa sudah ada besaran tarif yang telah disepakati Pemprov DKI Jakarta dengan anggota dewan.

Menurut Anies, tarif tersebut hanya tinggal menunggu keputusan yang  diperkirakan bakal jatuh pada Senin mendatang.

"Dengan dewan juga alhamdulillah sudah ada kesepakatan, tinggal diketok aja nanti hari Senin," kata Anies Baswedan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved