Curhat Sutiyoso Soal Penantian MRT Jakarta, Ide Pembangunan hingga Butuh 6 Presiden dan 9 Gubernur
Maka saat itu Sutiyoso mengambil langkah untuk studi banding ke beberapa kota di luar negeri, salah satunya adalah Bogota, Ibu Kota Kolombia.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
JBIC kemudian melakukan merger dengan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Setelah adanya kesepakatan tersebut, Pemprov DKI akhirnya membentuk badan usaha yang bernama PT Mass Rapid Transit Jakarta pada 2008.
Saat itu, posisi Sutiyoso sebagai gubernur DKI Jakarta telah digantikan oleh Fauzi Bowo (Foke).
Mulanya, jadwal yang dibuat JICA dan MRT Jakarta, desain teknis dan pengadaan lahan dilakukan pada 2008-2009, tender konstruksi dan tender peralatan elektrik serta mekanik pada 2009-2010, sementara pekerjaan konstruksi dimulai pada tahun 2010-2014.
Uji coba operasional rencananya dimulai pada tahun 2014.Namun, jadwal tersebut tidak terpenuhi.
Pada penghujung jabatan Foke sebagai gubernur DKI di 2012, barulah dia meresmikan pencanangan pembangunan proyek MRT tahap I koridor selatan-utara sepanjang 15,7 km dari Lebak Bulus-Bundaran HI.
"Dengan pencanangan ini saya bisa bernapas lega dan kami membuktikan bahwa kami serius dan benar berniat untuk membuatnya. We really meant it," kata Foke saat itu.

Setelah dicanangkan Foke, akhirnya Joko Widodo yang saat itu menggantikan Foke sebagai gubernur DKI Jakarta melakukan peletakan batu pertama proyek pembangunan MRT.
Prosesi itu dilakukan di tempat yang sekarang menjadi Stasiun (MRT) Dukuh Atas pada 10 Oktober 2013.
• Ajukan Stadion Wibawa Mukti Sebagai Kandang, Keinginan Persija Akan Diproses Disparbudpora Bekasi
• Syahrini Habiskan Rp210 Juta Sekali Terbang Pakai Private Jet, Aisyahrani: Bukan Tunjukkan Kemewahan
Selain itu, Jokowi juga mengubah komposisi pinjaman. Pemprov DKI menanggung 51 persen pembiayaan dan pemerintah pusat menanggung 49 persen.
Selanjutnya aset akan terus dihibahkan kepada Pemprov DKI Jakarta.

Meski Jokowi telah meletakkan jabatannya di DKI Jakarta, pembangunan ini terus berlanjut pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Pada 2015, Ahok melanjutkan proyek tersebut dengan melakukan pembebasan lahan.
Dia memberi insentif kepada pemilik lahan di sepanjang Jalan Fatmawati yang melepas tanahnya demi proyek MRT.
• Jarinya Luka dan Bengkak, Tasya Kamila Putuskan Potong Cincin Kawin dan Tunangannya : Sedih Banget
• Kesaksian Al Ghazali Kondisi Maia Estianty & Ahmad Dhani Berbalik : Tiap Orang Punya Jalan Hidup
Nomor 140 Tahun 2017 tentang Penugasan PT MRT Jakarta Sebagai Operator Utama Pengelola Kawasan Transit Oriented Development Koridor Utara-Selatan Fase I MRT.