Pilpres 2019

AKP Sulman Minta Maaf Sebut Polri Tak Netral, Kicauan Fahri Hamzah Bandingkan Ratna Sarumpaet Viral

Fahri Hamzah lantas langsung menanggapi permintaan maaf AKP Sulman Aziz itu. Fahri Hamzah membandingkan kasus AKP Sulman Aziz dengan Ratna Sarumpaet.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Kurniawati Hasjanah
Tribunjabar.id/Daniel Andreand Damanik
AKP Sulman Aziz memberikan keterangan terkait pernyataannya tentang netralitas Polri, Senin (01/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Kapolsek Pasirwangi Garut, AKP Sulam Aziz meminta maaf terkait pernyataannya yang menyebut Polri tak netral di Pilpres 2019.

Tak hanya itu AKP Sulam Aziz juga mengakui pernyataan tersebut merupakan sebuah kesalahan.

"Saya sudah melakukan suatu kesalahan saya, saya menyatakan bahwa Polri itu tidak netral di dalam Pilpres 2019 ini," kata AKP Sulman Aziz dikutip TribunJakarta.com dari TribunJabar.id, pada Selasa (2/4/2019).

Sebelumnya AKP Sulman Aziz mengatakan ia diperintahkan untuk memenangkan Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 oleh atasannya.

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah lantas langsung menanggapi permintaan maaf AKP Sulman Aziz itu.

Fahri Hamzah membandingkan kasus AKP Sulman Aziz dengan Ratna Sarumpaet.

Kicauan Fahri Hamzah di media sosial, Twitter itu langsung viral.

Pantauan TribunJakarta.com, kicauan tersebut bahkan sudah disukai lebih dari 3000 pengguna Twitter.

Bongkar Perilaku Syahrini di Penthouse Reino Barack, Satpam: Sebelum Nikah Sering, Tapi Sekarang Gak

BMW Mewahnya Dicemooh Jelek Oleh Nikita Mirzani, Uya Kuya: Itu Mobil Buat Pembantu Gue Belanja Sayur

TONTON JUGA

Tak cuma itu kicauan mantan politikus PKS tersebut juga diretweet 1800 kali.

Fahri Hamzah awalnya mengatakan ada seorang polisi yang berbohong soal ajakan mendukung Jokowi-Maruf di Pilpres 2019.

Polisi tersebut kini sudah meminta maaf terkait pernyataanya itu.

Fahri Hamzah mengungkapkan setelah meminta maaf, kasus kebohongan oknum polisi itu tak dibawa ke jalur hukum.

Yusuf Mansur Bocorkan Permintaan Maaf Sosok yang Diduga Pembuat Video Rekayasa Gus Mus-Maruf Amin

Video Rekasaya Dirinya Sebut Maruf Amin Tak Waras Viral, Gus Mus Buka Suara: Ada Manusia yang Tega

"Seorang polisi BERBOHONG bahwa ada mobilisasi dukungan Polri ke Petahana Capres 01, gempar jagad Indonesia.

(Lalu ngaku salah dan minta maaf).

KASUS SELESAI, BEBAS!," tulis Fahri Hamzah.

Ia kemudian membandingkannya dengan kasus yang melibatkan Ratna Sarumpaet.

Fahri Hamzah menjelaskan meski Ratna Sarumpaet sudah meminta maaf atas kebohongannya, namun proses hukum tetap berjalan.

Lucinta Luna Meringis Terjatuh dari Tangga di Kapal Pesiar, Bagian Tubuhnya Ini Sampai Copot & Patah

Pertemuan dengan Shaheer Sheikh Viral, Ayu Ting Ting Bahas Keinginan Bilqis Punya Ayah Orang India

"Seorang Ratna BERBOHONG dipukul preman, gempar berita.

(Lalu ngaku salah dan minta maaf).

KASUS LANJUT, DITAHAN!," tulis Fahri Hamzah.

AKP Sulman Aziz Kronologis hingga Cabut Laporan 

Mantan Kapolsek Pasirwangi Kabupaten Garut AKP Sulman Aziz membuat heboh dengan pengakuannya bahwa sejumlah kapolsek di Garut mendapat arahan untuk memenangkan pasangan nomor urut 01 di Pilpres 2019 mendatang.

Pernyataan itu disampaikan AKP Sulman Aziz kepada media melalui perantara Lokataru di Jakarta, Minggu (31/3/2019).

Belum genap sehari, AKP Sulman Aziz mencabut keterangannya tersebut.

AKP Sulman Aziz dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolsek Pasirwangi setelah dua tahun menduduki posisi tersebut.

Sebelum menjadi Kapolsek Pasirwangi, AKP Sulman Aziz pernah menjabat sebagai Kasatlantas Polres Garut.

Dia mencabut keterangannya tentang adanya arahan dari Kapolres Garut kepada para kapolsek untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 Jokowi-Maruf Amin dalam jumpa pers di Mapolda Jabar, Senin (1/4/2019).

Saat jumpa pers, AKP Sulman Aziz didampingi oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

"Kemarin (31/3/2019) saya melaksanakan konferensi pers yang disiapkan oleh Haris Azhar di Jakarta.  Dalam kegiatan tersebut saya telah melakukan kesalahan," kata AKP Sulman Aziz di Mapolda Jabar, Senin (1/4/2019).

"Saya mengatakan Polri tidak netral. Itu saya sampaikan karena saya saat itu sedang emosi. Saya dipindahkan dari jabatan sebelumnya dari kapolsek menjadi personel Ditlantas Polda Jabar."

Menurut AKP Sulman Aziz, Kapolres memerintahkan ia bersama sejumlah kapolsek untuk melakukan pemetaan terkait jumlah personel untuk pengamanan Pemilu, bukan untuk memenangkan Jokowi-Maruf Amin.

AKP Sulman Aziz mengatakan, kehadirannya di Polda Jabar bukan karena ditangkap. Menurut AKP Sulman Aziz kehadirannya di Mapolda Jabar didampingi Istri dan anaknya.

"Saya hadir di Mapolda Jabar bukan karena ditangkap. Karena baru kali ini waktunya saya menghadap ke Polda Jabar setelah tidak menjabat lagi sebagai Kapolsek Pasirwangi. Saya yakin kepolisian adalah lembaga netral," katanya.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan ada sedikit masalah pribadi antara AKP Sulman Aziz dengan Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna.

"Namun, itu person to person, bukan sebagai Kapolres Garut. Ada sedikit yang dirasakan, yaitu menyampaikan seolah-olah yang bersangkutan menyampaikan dukungan kepada pasangan calon terentu," kata Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.

Kronologi tuduhan AKP Sulman Aziz ada dukungan polisi untuk capres nomor urut 01

1. AKP Sulman Aziz Dimutasi dari jabatannya sebagai Kapolsek Pasirwangi

2. Menggelar konpers di Jakarta yang disiapkan Haris Azhar

3. Sebut Polri tak netral dan ada arahan dari Kapolres Garut untuk menangkan pasangan nomor urut 1

4. Mencabut keterangan bahwa Kapolres Garut telah mengarahkan polisi untuk memenangkan pasangan nomor urut 1

5. Mengaku emosi saat menggelar konpers.

6. Emosi karena dipindahkan dari kapolsek Pasirwangi menjadi personel Ditlantas Polda Jabar

7. Mengakui kalau Kapolres Garut memerintahkan para kapolsek untuk memetakan keamanan Pemilu, bukan memenangkan Jokowi-Maruf Amin

8. Beri keterangan di Mapolda Jabar bukan karena ditangkap.

Tanggapan Kapolres Garut yang Dituding Arahkan Dukung Jokowi

Tudingan mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz, yang menyebut adanya arahan untuk mendukung capres 01, Jokowi, dibantah Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna.

Budi Satria Wiguna menyebut tudingan itu tidak berdasar. Menurutnya, mutasi yang dilakukan kepada Sulman sudah sesuai dengan aturan. Apalagi Sulman sudah cukup lama menjadi Kapolsek.

"Itu tidak berdasar (mutasi karena berfoto dengan tokoh 02). Setiap bulan kami kumpulkan para Kapolsek tapi hanya membicarakan soal pengamanan," ujar Budi Satria Wiguna saat ditemui di rumah dinas Kapolres Garut, Minggu (31/3/2019).

Pengumpulan para kapolsek setiap bulan, lanjutnya, hanya untuk membicarakan penanganan kerawanan. Terutama menjelang Pemilu 2019. Apalagi Garut memiliki wilayah yang cukup luas.

"Garut ini rawan konflik dengan intensitas kriminal tinggi. Jadi wajar langkah-langkah pencegahan harus dilakukan," katanya.

Dalam menghadapi Pemilu 2019 di Garut, pemetaan kerawanan konflik harus dilakukan.

Pada Pemilu 2019, Garut memiliki 8.056 TPS. Jumlah tersebut dua kali lipat dari penyelenggaraan Pilkada.

Sementara, jumlah personil hanya ada sekitar 1000 orang, selebihnya dibantu oleh TNI dan Linmas.

"Jadi sama sekali tak ada arahan ke sana (mendukung capres 01, Jokowi). Kami hanya fokus pada pengamanan," ungkapnya.

Budi Satria Wiguna mengaku tak tahu atas dasar apa dirinya dituduh memihak terhadap salah satu calon di Pilpres 2019.

"Kalau ada yang menyampaikan seperti itu (mengarahkan ke capres 01) saya tidak tahu," ucapnya.

Saat disinggung tudingan itu terjadi karena proses rotasi mutasi jabatan. Budi Satria Wiguna secara tegas menyebut soal rotasi dan mutasi adalah wewenang Polda.

"Memang ada beberapa Kapolsek yang akan pensiun. Jadi wajar kalau ada rotasi dan mutasi. Kalau dia ngomong gara-gara itu saya kurang mengerti" ujarnya.

Budi Satria Wiguna menambahkan, langkah yang dilakukan mantan Kapolsek Pasirwangi itu jelas melanggar prosedur di kepolisian. Apalagi berbicara ke publik tanpa melapor ke Humas Polda.

"Untuk menyampaikan keterangan pers ada bagian Humas. Itu menyalahi aturan. harus ada izin dari pimpinan dulu," katanya.

Persoalan mantan Kapolsek Pasirwangi itu sudah ditindaklanjuti Polda Jabar. Akan ada klarifikasi terkait proses mutasi yang sesuai.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kronologi Tuduhan AKP Sulman Aziz pada Kapolres Garut: Dimutasi, Sebut Ada Arahan dan Cabut Laporan

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved