Pilpres 2019
Maruf Amin Disebut Diadang di Pamekasan: Teriakan 'Prabowo' dan Penjelasan Kapolres
Menurut Kapolres, memang ada kerumuman massa. Namun, massa tersebut tidak mengadang perjalanan Maruf Amin
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
"Itu hanya orang-orang yang kurang paham. Kontestasi itu, pemilu itu, soal bagaimana kita bersaing dengan sehat, bermartabat, kalau cara begitu kan tidak sehat," ujar Ma'ruf ketika tiba di Bandara Internasional Lombok, Selasa (1/4/2019).
"Jadi (kepada pendukung) supaya tenang, tidak terprovokasi," tambah dia.
Dia mengaku tidak merasa dendam terhadap orang-orang itu. Sebab, masyarakat yang mengadangnya hanya segelintir saja.
Ma'ruf mengaku tidak mempersoalkan peristiwa kemarin. Dia juga tidak merasa terintimidasi oleh kelompok tersebut.
"Saya ini sudah biasa berjuang, menghadapi yang begitu-gitu, tidak berpengaruh saya. Saya kan bilang, saya sudah lama hidup di dunia ini. Pengalaman saya banyak, di NU, di MUI, mengalami banyak peristiwa," kata dia.
Kemarin, sekumpulan massa mengeliling mobil rombongan Ma'ruf Amin di Desa Jambringin sambil meneriakan nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Ketika itu Ma'ruf ingin berziarah sekaligus menghadiri haul di makan Kiai Suhro.
Masyarakat tersebut mengangkat dua jari mereka yang biasa menjadi gesture dukungan untuk Prabowo-Sandiaga.
Mereka juga membawa poster Prabowo-Sandiaga dan menunjukannya ke mobil rombongan Ma'ruf.

3. Penjelasan Maruf Amin
Ma'ruf Amin merasa heran karena dihalangi ketika ingin berziarah ke makam Kiai Suhro di Pamekasan, Madura, Senin (1/4/2019).
Saat itu, massa mengeliling mobil rombongan Ma'ruf Amin di Desa Jambringin sambil meneriakkan nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Mereka mengangkat dua jari yang biasa menjadi gesture dukungan untuk Prabowo-Sandiaga.
Massa juga membawa poster Prabowo-Sandiaga dan menunjukannya ke mobil rombongan Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan, Kiai Suhro merupakan leluhurnya sendiri.