Breaking News

Deretan Fakta Golok Raksasa di Depok: Berat 200 Kilogram Panjang 5 Meter Hingga Proses Perawatan

Oji Golok menuturkan, golok tersebut nantinya akan ditampilkan di Festival Palang Pintu Kemang pada tanggal 27 April 2019 mendatang.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Junaedi (kiri) dan Oji Golok (kanan) berpose di depan golok raksasa hasil karyanya, Kamis (4/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, LIMO - Sebilah golok raksasa cukup menarik perhatian warga di Kota Depok, khususnya di Gang Ceplik Jalan Krukut, Limo, Kota Depok.

Sebelumnya diberitakan, golok tersebut merupakan hasil karya Mat Roji (50) alias Oji Golok, bersama adiknya Junaedi dan timnya.

Oji Golok menuturkan, golok tersebut nantinya akan ditampilkan di Festival Palang Pintu Kemang pada tanggal 27 April 2019 mendatang.

Berikut, sejumlah fakta golok raksasa yang TribunJakarta.com temukan :

1. Proses pengerjaan.

Proses pengerjaan golok raksasa tersebut pun tak sebentar, Oji Golok menuturkan diperlukan waktu sejak pagi hingga malam hari selama dua minggu untuk menyelesaikannya.

"Dua minggu, dari pagi sampai malam begitu terus ngerjain ini golok sama tim saya. Ada 20 orang kurang lebih tim saya yang bantuin," ujar Oji.

2. Memiliki panjang lima meter dan berat 200 kilogram.

Jerih payah Oji bersama timnya pun berbuah manis, ia berhasil menciptakan karyanya golok raksasa yang kini menjadi perhatian warga.

Oji menuturkan, panjang golok tersebut lima meter kurang lebihnya, dan lebarnya sekir 30 hingga 35 centimeter.

Sementara berat seluruhnya mencapai 200 kilogram, bahkan diperlukan delapan orang untuk mengangkat golok tersebut.

3. Ide awal pembuatan.

Oji mengakui, ide tersebut bukan berasal dari Sanggar Budaya Betawi Jalan Tangan Betawi Muda yang merupakan tempatnya, melainkan dari sanggar lainnya yang bernama Manggar Kelape.

"Idenya dari Bang Haji Edi dari Sanggar Manggar Kelape, kalau saya kan Sanggar Jalan Tangan Betawi Muda. Nah karena memang saya suka bikin golok yaudah saya setuju," jelas Oji.

Mat Roji tengah membersihkan golok raksasa hasil karyanya
Mat Roji tengah membersihkan golok raksasa hasil karyanya (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

4. Bahan baku pohon durian dan besi galvanis.

Ketika mengerjakan golok tersebut, Oji berbagi tugas dengan adiknya Junaedi.

Oji bertugas mengurus kebutuhan kayu untuk golok tersebut seperti gagang dan sarungnya, sementara Junaedi yang bertugas mengurus besi goloknya.

"Saya yang ngurus kayunya buat gagang dan sarung, ini pakai pohon durian kayunya. Nah si Jun (Junaedi) yang ngurus besinya kayak ngelas dan sebagainya, itu pakai besi galvanis," tandasnya.

5. Proses perawatan.

Cuaca Membaik, Kunjungan Wisatawan ke Kepulauan Seribu Kembali Meningkat

4 Fakta Terkait Guru Honorer Dimutilasi: Punya Sexy Dancer hingga Berteman dengan Banyak Pria Kemayu

Lagi, Diskotek Old City Tambora Disegel Terkait Dugaan Menjadi Tempat Peredaran Narkoba

Proses perawatan golok raksasa tersebut bisa dibilang cukup mudah, Oji hanya perlu mengoleskan cairan minyak tanah pada bagian kayunya sebanyak satu kali dalam setahun.

Sementara untuk bagian besinya, Oji hanya perlu menggosoknya menggunakan cairan minyak tanah juga, sekiranya dua kali dalam setahun untuk menghilangkan karatnya.

"Perawatannya pakai minyak tanah aja, kalau gosok kayunya sekali setahun nah kalau besinya bisa dua kali. Yang penting ini golok jangan sampai kepanasan dan kehujanan, cepat rusak nantinya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved