Terungkap Motif Dugaan Pembunuhan di Kasus Mayat Dalam Koper, Korban Sempat Melawan
Polres Blitar Kota sempat melakukan penyisiran di sekitar lokasi penempuan mayat dalam koper tersebut.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"karena tidak mungkin yang bersangkutan membuang mayat itu seorang diri," lanjutnya.
Posisi mayat itu tertekuk memenuhi ruang koper itu.
Saat diidentifikasi, mayat itu dalam keadaan terpotong tanpa kepala.
Selain itu juga terdapat beberapa luka goresan di beberapa anggota tubuh mayat tersebut, meliputi tangan dan kaki.
• Bisa Menaikkan Derajat, Ini Tata Cara, Niat dan Doa Lengkap Sholat Hajat
• 4 Lokasi yang Disinggahi Nabi Muhammad SAW untuk Sholat Saat Isra Miraj
Diduga Sempat Melawan
Sosok Budi Hartanto, guru honorer yang dibunuh itu diduga sempat melawan ketika hendak dieksekusi.
Dugaaan itu muncul karena adanya bekas luka di pergelangan lengan Budi Hartanto saat proses otopsi jasadnya di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
"Juga ditemukan luka sayat di pergelangan tangan korban. Mungkin luka tangkisan dan sebagainya," papar
Apakah korban sempat melawan saat dibunuh? AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan hal itu tidak menutup kemungkinan terjadi.
Hingga saat ini, polisi masih mendalami semua bukti-bukti dan keterangan saksi terkait kasus guru honorer dimutilasi (guru honorer korban mutilasi) tersebut.
• Ditanya Soal Biaya Sekolah Mikhayla Capai Rp500 Juta, Nia Ramadhani: Yang Penting Bapaknya Mampu!
• Zainuddin Jual Rumah Rp35 Juta karena Isu Kiamat, Jeritan Hati Ibunda: Tolong Pulangkan Anak Saya
"Semua kemungkinan bisa terjadi, kami masih mendalaminya," tegasnya.
Sebelumnya, Budi Hartanto menjadi korban pembunuhan dan mayatnya ditemukan dalam koper Rabu (3/4/2019).
Imam, merupakan orang yang pertama kali menemukan koper berisi mayat.
Koper berisi mayat itu berwarna hitam berada di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang.
Jembatan itu berada di jalur utama Blitar-Kediri.