Terungkap Motif Dugaan Pembunuhan di Kasus Mayat Dalam Koper, Korban Sempat Melawan
Polres Blitar Kota sempat melakukan penyisiran di sekitar lokasi penempuan mayat dalam koper tersebut.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan ada sejumlah motif yang diduga menjadi penyebab kematian korban.
Menurutnya, sedikitnya ada tiga kemungkinan motif yang menjadi spekulasi banyak pihak.
Seperti motif asmara, dendam pribadi hingga motif ekonomi yang hingga kini masih dalam pendalaman polisi.
"Ada yang berspekulasi masalah asmara, masalah dendam, masalah ekonomi," tegasnya dilansir dari TribunJatim.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan motif yang dipikirkan pelaku hingga tega memutilasi guru kesenian di SDN Banjarmlati yang berstatus sebagai guru honorer itu.
• Lowongan Kerja Kereta Bandara PT Railink, Cek Formasi dan Syaratnya di Sini!
• Amalan dan Bacaan Doa Setelah Salat Wajib Lima Waktu Pakai Bahasa Arab & Latin serta Artinya
"Penjelasan motif akan kami ekspos secara utuh Ketika pelakunya sudah tertangkap," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Kombes Pol Frans Barung Manger tidak menjelaskan secara rinci motif Asmara dan motif dendam pribadi, selama proses penyidikan masih berlangsung.
Namun, dugaan pembunuhan bermotif ekonomi, bagi Frans Barung, terbilang cukup logis, mendasari perbuatan pelaku. Lantaran, beberapa benda pribadi korban seperti motor, ternyata tidak diketahui keberadaannya.
"Karena beberapa barang seperti motor juga hilang,"tuturnya.
Indikasi Berkelompok
Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menyatakan,
Ada dugaan pembunuhan seorang guru honorer dilakukan secara berkelompok.
"Ada indikasi juga pelaku pembunuhan dilakukan secara berkelompok," katanya saat ditemui awak media di ruang Humas Polda Jatim, Kamis (4/4/2019).
Dugaan itu, lajut Frans Barung, diperkuat karena lokasi ditemukannya mayat dalam koper yang adalah pria guru honorer asal Kediri itu, berada di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar.

Medan lokasi yang cukup sulit, dinilai Frans Barung, mustahil dilakukan pelaku seorang diri.