Terminal Bayangan di Flyover Pasar Rebo Masih Diminati Masyarakat

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Terminal bayangan di flyover masih banyak diminati masyarakat.

Susi merupakan salah satunya. Wanita 58 tahun ini selalu menggunakan terminal bayangan di tempat ini tiap kali akan ke Subang.

"Satu bulan sekali saya pasti ke Subang. Ketemu anak di sana. Saya tuh suka jalan-jalan sejak tahun 1990, jadi sudah biasa pergi sendiri seperti ini. Tiap kali berangkat selalu naik dari sini. Ada petugas polisi pun tidak apa-apa bus di sini menaikan penumpang. Malah kita ditanya sama kenek busnya mau kemana," jelasnya, Jumat (12/4/2019).

Menurut Susi untuk biaya keberangkatan tidak ada perubahan bila naik dari Terminal Kampung Rambutan maupun terminal bayangan.

"Sebenarnya untuk biaya tiket busnya sama aja. Saya cuma bayar Rp 30 ribu. Tapi kalau di Kampung Rambutan tidak enaknya banyak pedagang asongan. Kalau di sini kan kita langsung naik. Tunggu bus juga tidak lama. Lalu tukang asongan tidak sebanyak di sana (Terminal Kampung Rambutan). Makanya saya selalu lebih pilih naik dari sini (Terminal Bayangan)," sambungnya.

Salah satu penumpang lain yang tidak mau disebutkan namanya juga mengatakan hal senada dengan Susi.

Dirinya mengaku lebih nyaman naik dari terminal ini.

"Saya seringnya naik dari sini. Ini juga dari dulu bus pasti naikin penumpang di sini. Sekarang saja masih. Ada polisi juga masih bisa naikin penumpang di sini. Tapi bus tidak lama ngetemnya. Karena di belakang sana masih banyak. Polisi itu paling hanya mengurai kemacetan saja," tuturnya.

Pantauan TribunJakarta.com, deretan penumpang bus mulai berkumpul di sisi jalan. Tepatnya di Flyover Pasar Rebo.

• Ahmad Dhani Terlibat Baku Hantam dengan Jaksa Pengawal di Dekat Mobil Tahanan, Ini Videonya

• 3.500 Personel Gabungan Siap Amankan Seluruh TPS di Wilayah Jakarta Selatan

• Pihak Sekolah Sudah Lakukan Upaya Maksimal Untuk Selamatkan Gaby

Selain itu terlihat beberapa personil polisi yang membiarkan para buas antar kota tersebut mengetem di lokasi tersebut.

Petugas kepolisian hanya mengurai kemacetan bila bus yang ngetem sudah mulai banyak.

Namun mereka tetap membiarkan bus tersebut menaikan penumpang. Bahkan kenek bus turun langsung untuk menanyakan tujuan kepada para penumpang yang ada di sisi jalan.