Fakta Pelaku Mutilasi Mayat Guru Honorer dalam Koper: 10 Hari Buka Warung & Dikenal Jarang Bergaul

Terkuak sosok pelaku mutilasi mayat dalam koper, baru buka warung nasi goreng 10 hari dan dikenal jarang bergaul.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ilusi Insiroh
surya.co.id/istimewa
Polisi mendatangi lokasi penemuan mayat di dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pelaku mutilasi mayat dalam koper yang didalam terdapat jasad Budi Hartanto berhasil ditangkap polisi pada Jumat (12/4/2019).

Terdapat dua terduga pelaku mutilasi mayat dalam koper yang ditangkap polisi.

Kedua pelaku mutilasi itu ditangkap di lokasi yang berbeda.

AP ditangkap di Jakarta oleh Anggota Mabes Polri.

Sementara sosok AJ diringkus oleh Kepolisian Kediri.

Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menuturkan, AP merupakan pelaku pertama yang ditangkap polisi, Kamis (11/4/2019) sore di Jakarta.

"Kami tangkap di lokasi berbeda," katanya pada awak media, Jumat (12/4/2019).

Melalui keterangan yang diperoleh AP, hanya berselang hitungan jam polisi juga menangkap AJ di Kediri.

"Si AP ungkap persembunyian si AJ lalu kami tangkap sore harinya di Kediri," lanjutnya.

Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di SUGBK Tak Dihadiri SBY dan AHY, Begini Faktanya

Sehari Sebelum Dibunuh Guru Honorer Janjian Bertemu dengan Teman Dekat, Begini Faktanya

Barung menerangkan, proses penyelidikan terhadap kedua pelaku akan diupayakan di Polda Jatim.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya sedang memastikan pelimpahan tersangka.

"Kami akan bawa 2 pelaku ke Polda jatim untuk kami selidiki lebih lanjut. Jumat (12/2/2019)sore ini pelaku mungkin sudah tiba di sini," tandasnya.

Sekilas Sosok Pelaku

Satu diantara dua sosok pelaku terduga mutilasi mayat dalam koper ternyata merupakan seorang warga Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Tetangga pelaku, Nur Kholik menuturkan kesaksiannya terkait sosok terduga pelaku yang berinisial AS.

"Dia orangnya tertutup, jarang bergaul. Saya tidak pernah ngobrol sama dia, kalau sama ibunya sering," tutur Nur Kholik.

Rumah Nur Kholik berjarak sekitar 50 meter dari rumah orangtua pelaku.

Polisi ketika mendatangi lokasi penemuan mayat di dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).
Polisi ketika mendatangi lokasi penemuan mayat di dalam koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019). (TRIBUNMADURA/IST)

Di rumah tersebut, terduga pelaku tinggal bersama ibunda.

Nur Kholik merupakan tetangga paling dekat dengan rumah orang tua pelaku.

"Saya juga kaget ada polisi datang ke rumah itu menjelang subuh tadi. Saya mau mendekat tapi dilarang polisi," ujarnya.

Nur Kholik tidak begitu tahu dengan kehidupan AS.

Dia hanya tahu AS berjualan nasi goreng di wilayah Sambi, Kabupaten Kediri.

Tapi, Nur Kholik masih sering melihat AS pulang ke rumah orangtuanya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

"Dia sering mengumpulkan saudara-saudaranya di rumah itu. Kadang acara bakar-bakar dengan saudaranya," katanya.

Dikatakan Nur Kholik, perilaku AS memang berbeda dengan lelaki normal.

Diminta Pendapat soal Hoaks Jelang Pilpres 2019, Jawaban Jokowi Buat Pembawa Acara Terpingkal

Pengakuan Blak-blakan Gading Marten Soal Kedekatan dengan Dokter Muda Citra Juvita : Gue Capek

Tingkah lakunya seperti perempuan. Terutama caranya berjalan mirip dengan perempuan.

"Orangnya memang mbanceni (seperti perempuan), terutama kelihatan dari caranya berjalan," ujarnya.

Hal sama dikatakan warga lain yang juga tetangga jauh pelaku, Nawaru.

Dia juga kaget kalau AS merupakan salah satu pelaku pembunuhan terhadap guru honorer asal Kota Kediri yang jasadnya dibuang di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Menurutnya, AS memang jarang bergaul dengan warga di lingkungannya.

AS juga terkenal sebagai laki-laki yang berperilaku seperti perempuan.

"Ya kaget, wong mbanceni kok iso mateni (orang berperilaku seperti perempuan bisa membunuh)," katanya.

Traktir Asisten Beli Berlian Capai Miliaran Rupiah, Hotman Paris : Berapapun Harganya Gak Masalah!

Terungkap Hasil Visum Audrey Dikeroyok 12 Siswi SMA, Hotman Paris: Pelaku Minimum 5 Tahun Dipenjara!

Baru Buka Warung 10 Hari

Sosok AS yang dikenal sebagai tukang nasi goreng ternyata belum lama membuka usahanya tersebut.

AS membuka usaha warungnya di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Lantaran masih baru membuka usaha nasi goreng maka warga belum mengenalnya secara akrab.

"Sejak datang orangnya berjualan nasi goreng. Dia tinggal sendirian," ungkap Sujirah, yang rumahnya bersebelahan dengan warungnya.

Tidak banyak diketahui dari identitas pelaku, namun warga menyebutkan pelaku merupakan warga asli Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Adian Napitupulu dan Mardani Ali Bahas Pembangunan Papua, Najwa Shihab Kewalahan Stop Debat

Mardani Ali Senyum-senyum saat TKN Apresiasi Surat SBY Soal Kampanye Prabowo Subianto

"Baru sekitar 10 hari buka nasi goreng di desa kami," ujarnya.

Sementara pantauan TribunJatim.com, kondisi warung juga acak-acakan.

Jualan nasi goreng hanya dilakukan pada malam hari.

Warga menyebutkan penjual nasi goreng ini orangnya seperti kebanci-bancian.

Termasuk rekan-rekannya juga banyak dari komunitas yang sama.

Jarak Rumah Terduga Pelaku dengan Lokasi Penemuan

AS tercatat sebagai warga Dusun/Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Ternyata jarak rumah AS dengan lokasi penemuan jasad korban sekitar 1,5 kilometer.

Link Pendaftaran Sekolah Kedinasan, Simak Mekanisme dan Persyaratannya, Jangan Sampai Ketinggalan!

Penyesalan Tersangka Pengeroyokan Siswi SMP, Ibunda Korban: Bagaimana Jika Audrey Berhenti Bernapas?

Seperti diketahui, warga menemukan koper berisi mayat di pinggir sungai lahar bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019). Mayat berjenis kelamin pria itu kondisinya tanpa kepala berada di dalam koper.

Korban bernama Budi Hartanto yang merupakan seorang guru honorer di sebuah SDN di kota Kediri.

(TribunJakarta/TribunJatim/Surya)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved