Pilpres 2019

Abu Bakar Baasyir Pilih Golput pada Pilpres 2019, Begini Kata Kalapas Gunung Sindur

Abu Bakar Baasyir menyatakan tidak akan menggunakan hak pilihnya atau golput pada Pemilu 2019.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Terdakwa kasus terorisme Abu Bakar Baasyir menjalani persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/3/2011). Baasyir didakwa terlibat dalam pelatihan terosis di Aceh dan beberapa aksi terorisme di tanah air. 

"Iya (tidak dibebaskan). Karena persyaratan itu tidak boleh dinegosiasikan. Harus dilaksanakan," ujar Kepala Staf Presiden Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (22/1) seperti dikutip dari Kompas.com.

Kuasa hukum Baasyir, Muhammad Mahendradatta memberikan klarifikasi jika kliennya tak mau menandatangani beberapa dokumen pembebasan bersyarat.

"Mengenai ustaz tidak mau menandatangani kesetiaan terhadap Pancasila, itu perlu saya jelaskan, yang ustaz tak mau tanda tangan itu 1 ikatan dokumen amcam-macam" kata Muhammad Mahendradatta, Senin (21/1).

Polda Metro Jaya Tangkap Penculik Balita di Bekasi: Begini Kronologisnya

Tepati Janji Umumkan Pilihan di Pilpres, Heboh Iwan Fals Pamer Foto Bersama Sosok Ini: Pemimpinku!

Adanya pembatalan bebas Abu Bakar Baasyir ini membuat pro dan kontra di masyarakat.

Terdapat sebagian kalangan menganggap kasus Abu Bakar Baasyir sebagai politisasi agama.

Saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu malam (30/1/2019), Maruf Amin menjawab tudingan politisasi agama tersebut.

Najwa Shihab selaku host mempertanyakan mengenai kasus Abu Bakar Baasyir yang ramai diperbincangkan dan dikaitkan dengan politisasi agama.

"Yang juga ramai dan dikaitkan dengan politisasi agama adalah soal pembebasan Abu Bakar Baasyir, yang kemudian tampaknya sempat bebas murni dan sebagainya. Bagaimana anda melihat soal isu ini?" tanya Najwa Shihab.

Maruf Amin lantas menjelaskan, sebenarnya sebelum ia dipilih jadi cawapres dan bertemu Jokowi berdasarkan keinginan berbagai pihak.

Kawal Pemungutan Suara Pemilu Serentak 2019, KSN Siapkan 1,6 Juta Saksi di TPS

Sama-sama Berada di Makkah, Intip Beda Momen Umrah Jokowi dan Sandiaga Uno

Kala bertemu Jokowi, Maruf Amin mengaku meminta Jokowi untuk membebaskan Abu Bakar Baasyir dengan alasan kemanusiaan.

"Apa tidak baik dibebaskan? atas dasar kemanusiaan, beliau merespon dan mencari jalannya," ungkap Maruf Amin.

Maruf Amin menuturkan, kala itu terdapat cara yang bisa dilakukan dengan mengajukan grasi dan meminta maaf kepada negara.

Kendati demikian, Abu Bakar Baasyir enggan melakukan hal tersebut.

"Jadi sebenarnya bukan karena elektabilitas tetapi ada keinginan Pak Jokowi. Malah beliau bilang sekampung ama Abu Bakar Baasyir di Solo dan kenal, beliau ingin dan akan merawatnya."

"Tetapi Abu Bakar Baasyir enggan mengajukan grasi," tegas Maruf Amin.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved