Budi Sudarsono Terjun ke Politik, Sempat Tak Direstui Hingga Dukungan Spesial Istri di Balik Layar

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Legenda Persija Jakarta dan Timnas Indonesia, Budi Sudarsono memutuskan pensiun dari dunia sepak bola pada tahun 2017 lalu.

Kesibukan Budi Sudarsono setelah gantung sepatu nyatanya tidak jauh dari dunia sepak bola.

Pemain yang akrab disapa 'Si Ular Pithon' itu lebih memilih mengalihkan fokus dengan menjadi seorang pelatih sepak bola.

Bahkan, selepas pensiun di tahun 2017 lalu Budi Sudarsono langsung aktif membantu Kas Hartadi menjadi asisten pelatih di klub Kalteng Putra.

Karier kepelatihannya terus berlanjut. Di tahun 2018 Budi Sudarsono kembali menjadi asisten pelatih di klub yang membesarkan namanya, Persik Kediri.

Setelah lama tidak terdengar, nama Budi Sudarsono di tahun 2019 ini membuat heboh publik.

Budi Sudarsono memutuskan banting setir dengan terjun langsung ke dunia politik di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Saat ini, nama Budi Sudarsono tercatat sebagai calon anggota legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Si Ular Pithon itu akan maju dalam pemilihan legislatef (Pileg) menjadi anggota DPRD Kabupaten Kediri.

Keputusan untuk terjun ke dunia politik nyatanya sudah dipikirkan dengan matang oleh Budi.

Menurutnya, salah satu alasan terjun ke dunia politik lantaran mendapatkan dorongan dari hati dan juga kesempatan yang terbuka lebar.

Hal ini tentunya tidak akan disia-siakan oleh Budi Sudarsono pada saat terjun di Pemilu 2019.

"Saya hanya ingin belajar saja. Ada kesempatan seperti ini, saya akan coba sekuat kemampuan," ujar Budi Sudarsono.

Pria yang kini berusia 39 tahun itu berharap keputusan terjun ke dunia politik bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat Kediri.

"Terpenting adalah memberikan manfaat bagi orang banyak, termasuk mungkin jika memang jalannya di sini," ucapnya menambahkan.

Selain itu, Budi berharap mendapatkan dukungan besar agar bisa memuluskan jalannya di Pemilu 2019.

Keputusan Budi Sudarsono terjun ke dunia politik nyatanya sempat mendapatkan tentangan khusus dari sang istri, Ida Oktavia.

Ida mengaku sempat mempermasalahkan keputusan sang suami yang memilih terjun ke dunia politik.

"Awalnya saya tidak setuju (terjun ke dunia politik) karena ini bukan dunianya. Sebagai seorang istri tentunya khawatir. Tahu sendiri kan dunia politik yang katanya penuh intrik," kata Ida saat dihubungi TribunJakarta, Rabu (17/4/2019).

Namun, karena melihat semangat dan keseriusan sang suami terjun ke dunia politik membuat Ida berubah pikiran.

Hati Ida terketuk sehingga akhirnya mendukung keputusan sang suami mencalonkan diri di Pileg 2019.

"Tapi aku lihat Mas Budi semangat bangat dan serius. Akhirnya aku yakin mungkin Mas Budi mau bener-bener terjun di politik dan niatnya juga baik. Jadi ya sudah saya suport dan berjuang bersama," papar Ida.

"Kita berdua memang tidak mengerti politik. Jadi paling saling menguatkan dan mendukung, saling suport karena Mas Budi butuh dukungan. Tapi beliau mau bangat belajar, itu yang membuat istrinya terharu dan akhirnya aku dukung sekuat kemampuanku," terang Ida.

• Jubir BPN Dahnil Anzar: Jangan Anarkis Karena Itu Bisa Anulir Kemenangan Prabowo-Sandiaga

• Narapidana Ini Mengaku Bingung Mau Pilih Siapa: Cari yang Mukanya Ganteng Saja

• Kekurangan Surat Suara, Proses Pencoblosan di Tangerang Dihentikan Sementara

Lebih lanjut, wanita yang kerap menggunakan hijab itu melihat keseriusan sang suami bertarung di dunia politik.

Semangat belajar dan kegigihannya terjun di dunia politik membuat hati Ida terketuk bisa mendukung sang suami.

"Saya tidak pernah lihat Mas Budi serius seperti ini saat terjun ke suatu bidang selain bola. Jadi sebelum ini pernah bisnis, tapi tidak pernah liat seserius ini tekadnya bener-bener luar biasa," imbuhnya.

Ida berharap sang suami bisa mendapatkan hasil terbaik saat bertarung di Pemilu 2019.

"Semangat dan niat Mas Budi Insya Allah baik. Untuk semuanya khusus bola mudah-mudahan Mas Budi bisa berperan serta memberikan yang terbaik khsusunya warga Kediri," tutur Ida.