Pemilu 2019

Petugas Rekapitulasi Suara Pingsan, KPU Tangsel Minta Tambahan Bantuan Medis ke Pemkot

"Saya sudah telepon Pak Sekda juga, minta petugas medis aktif melakukan pemeriksaan terhadap petugas," ujar Bambang Dwitoro

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Ketua KPU Tangsel, Bambang Dwitoro, menunjukkan surat suara yang rusak di Gedung Serba Guna kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Jumat (29/3/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNKAKARTA.COM, CIPUTAT - Ketua KPU Tangerang Selatan (Tangsel), Bambang Dwitoro, meminta bantuan tambahan petugas medis ke Pemerintah Kota (Pemkot) untuk memeriksa kesehatan para petugas Pemilu saat proses rekapitulasi suara yang memakan waktu panjang.

"Saya sudah telepon Pak Sekda juga, minta petugas medis aktif melakukan pemeriksaan terhadap petugas," ujar Bambang Dwitoro di Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangsel, Sabtu (20/4/2019).

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, ketua PPS Serua, Sutisna, pingsan saat proses rekapitulasi suara di GOR Ciputat, diduga karena kelelahan dan kekurangan cairan.

Bambang Dwitoro mengatakan, saat ini petugas medis sudah ada yang sedia berada di setiap lokasi rekapitulasi, namun tidak aktif dalam memeriksa kesehatan para petugas.

"Pak Sekda katanya sudah menelepon Kepala Dinas Kesehatan. Maksud saya jangan cuma hadir tapi aktif membantu, kan teman-teman takutnya lupa pas kerja, dikejar-kejar tahapan kalau ada kesempatan periksa, periksa aja dulu," jelasnya.

Bambang Dwitoro meminta bantuan kepada Pemkot karena keterbatasan dana di KPU.

Ketua PPS Serua Pingsan Saat Rekapitulasi, Langsung Dilarikan ke Rumah Sakit

SEBENTAR LAGI Main; Line-up Manchester City Vs Tottenham, Pep Guardiola Mulai Muak Bicarakan VAR

Sandiaga Uno Beberkan Kondisi Terkini di Instagram: Badan Tidak Mau Lagi Diajak Kompromi

"Makanya saya bilang ke Pemkot, karena kan anggaran KPU terbatas," ujarnya.

Bambang mengkhawatirkan kesehatan para petugas karena proses rekapitulasi masih panjang, sampai 16 hari ke depan.

"Apa lagi PPK, saya juga khawatir. Kalau satu dua hari mending ya," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved