Deretan Fakta Penodong Jakarta Utara: Beraksi Pakai Google Maps, Incar Korban Kemacetan Ibukota
Pelaku penodongan di Jakarta Utara memanfaatkan perkembangan teknologi dalam menjalankan aksinya. Berikut deretan faktanya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Usai ditangkap, ketiga tersangka masing-masing bernama Ardiansyah (23), Gregian Vando, dan Imam Sopianto (20), mengaku sudah delapan kali melakukan aksi penodongan.
"Yang bersangkutan sudah melakukan delapan kali tindak pidana seperti ini. Jadi mereka memang memonitor melalui Google Maps, jadi kalau mengarahkan tempat-tempat tertentu yang memang itu macet maka mereka akan ke situ," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Imam Rifai, Senin (22/4/2019) dalam sebuah konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara.
Imam menyatakan, ketiga tersangka melakukan aksinya di jalan tol sekitaran Jakarta Utara.
Ketiganya ditangkap usai melakukan aksi terakhir kalinya pada Maret lalu di Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Tanjung Priok, Jakara Utara.
Namun, sebelum aksi terakhirnya, para tersangka sempat melakukan tujuh kali aksi penodongan.
Di Tol Ir. Wiyoto Wiyono kawasan Ancol, ketiganya tiga kali melakukan aksinya, di mana dua kali di antaranya terjadi Februari lalu, sedangkan satu kali aksi lainnya pada bulan Maret.
Ketiganya juga sempat melakukan penodongan dengan modus serupa di Tol Ir. Wiyoto Wiyono kawasan Penjaringan sebanyak dua kali pada bulan Februari lalu.
• Tiga Pelaku Penodongan di Jalan Tol Diduga Habiskan Hasil Kejahatan untuk Konsumsi Sabu
• Polisi Lumpuhkan Begal yang Rampas Motor Ojek Online di Palmerah dengan Timah Panas
• Komplotan Begal Nasabah Bank Bermodus Gembosi Ban Ditangkap
• Dibacok Begal, Dua Pegawai Kosmetik di Lubang Buaya Ogah Lapor Polisi
• Dibacok Begal, Dua Pegawai Kosmetik di Lubang Buaya Ogah Lapor Polisi
Dua aksi penodongan lainnya juga dilakukan para tersangka di Tol Meruya pada bulan Februari lalu.
"Sementara TKP yang kita dapatkan, karena kita yang menangani jadi baru di sekitar Jakarta Utara saja. Di sepanjang tol Wiyoto Wiyono tadi, yang bersangkutan sering beroperasi di situ," kata Imam.
Imam membeberkan, aplikasi Google Maps yang ada di ponsel pintar para tersangka dipakai untuk memantau situasi lalu lintas, terutama di Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono yang menjadi lokasi penodongan.
Lewat Google Maps, mereka ingin memastikan bahwa kondisi lalu lintas di jalan tol itu sedang macet.
Ketika jalan tol dipastikan macet, mereka menumpang bus-bus tertentu yang melewati jalan tol dari Terminal Tanjung Priok.
Kemudian, saat bus yang mereka tumpangi melewati titik kemacetan, para tersangka pun turun dan mencari mangsa.
Bermodalkan senjata tajam, ketiganya pun menodong dan mengambil barang berharga milik korban.
Terkait penangkapan, Imam menjelaskan para tersangka diringkus di tiga lokasi berbeda.