Incar Korban Lewat Google Maps, Tiga Penodong di Jalan Tol Sudah Delapan Kali Beraksi

Ketiganya ditangkap usai melakukan aksi terakhir kalinya pada Maret lalu di Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Tanjung Priok, Jakara Utara.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Tiga tersangka yang diamankan Polres Metro Jakarta Utara, Senin (22/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Polres Metro Jakarta Utara menangkap tiga orang penodong yang memanfaatkan Google Maps untuk mengincar korbannya.

Usai ditangkap, ketiga tersangka masing-masing bernama Ardiansyah (23), Gregian Vando, dan Imam Sopianto (20), mengaku sudah delapan kali melakukan aksi penodongan.

"Yang bersangkutan sudah melakukan delapan kali tindak pidana seperti ini. Jadi mereka memang memonitor melalui Google Maps, jadi kalau mengarahkan tempat-tempat tertentu yang memang itu macet maka mereka akan ke situ," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Imam Rifai, Senin (22/4/2019) dalam sebuah konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Utara.

Imam menyatakan, ketiga tersangka melakukan aksinya di jalan tol sekitaran Jakarta Utara.

Ketiganya ditangkap usai melakukan aksi terakhir kalinya pada Maret lalu di Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Tanjung Priok, Jakara Utara.

Namun, sebelum aksi terakhirnya, para tersangka sempat melakukan tujuh kali aksi penodongan.

Di Tol Ir. Wiyoto Wiyono kawasan Ancol, ketiganya tiga kali melakukan aksinya, di mana dua kali di antaranya terjadi Februari lalu, sedangkan satu kali aksi lainnya pada bulan Maret.

Ketiganya juga sempat melakukan penodongan dengan modus serupa di Tol Ir. Wiyoto Wiyono kawasan Penjaringan sebanyak dua kali pada bulan Februari lalu.

Dua aksi penodongan lainnya juga dilakukan para tersangka di Tol Meruya pada bulan Februari lalu.

"Sementara TKP yang kita dapatkan, karena kita yang menangani jadi baru di sekitar Jakarta Utara saja. Di sepanjang tol Wiyoto Wiyono tadi, yang bersangkutan sering beroperasi di situ," kata Imam.

Imam membeberkan, aplikasi Google Maps yang ada di ponsel pintar para tersangka dipakai untuk memantau situasi lalu lintas, terutama di Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono yang menjadi lokasi penodongan.

Lewat Google Maps, mereka ingin memastikan bahwa kondisi lalu lintas di jalan tol itu sedang macet.

Ketika jalan tol dipastikan macet, mereka menumpang bus-bus tertentu yang melewati jalan tol dari Terminal Tanjung Priok.

Kemudian, saat bus yang mereka tumpangi melewati titik kemacetan, para tersangka pun turun dan mencari mangsa.

Bermodalkan senjata tajam, ketiganya pun menodong dan mengambil barang berharga milik korban.

Cerita Driver Cantik Aldita Putri: Mobil Masuk Gang Kecil Hingga Antar Penumpang ke Banten

Perolehan Sementara Suara Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi di Jabodetabek

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba dengan Modus Tempel di Tiang Listrik

Terkait penangkapan, Imam menjelaskan para tersangka diringkus di tiga lokasi berbeda.

Awalnya, polisi menangkap Ardiansyah di kawasan Permai, Tanjung Priok, pada awal Maret lalu.

Kemudian, pada tanggal 10 April 2019 lalu, tersangka Gregian dan Imam akhirnya tertangkap. Gregian ditangkap di Plumpang, Koja, sementara Imam di Sumur Batu, Kemayoran.

Dari para tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain sebilah badik dan delapan ponsel yang dua di antaranya dipakai tersangka dalam menjalankan aksinya.

Akibat perbuatannya, Ardiansyah, Gregian, dan Imam dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

"Ancaman hukumannya lebih dari lima tahun," tandas Kasat Reskrim.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved