Pelaku Penodongan di Jakut Gunakan Google Maps, Beraksi 8 Kali di Jalan Tol
Dari para tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain sebilah badik dan delapan ponsel yang dua di antaranya dipakai tersangka
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Y Gustaman
"Terhadap kendaraan-kendaraan yang kacanya terbuka, tersangka melakukan aksinya, dengan melakukan pengancaman dan meminta barang-barang berharga dari korban-korbannya," kata Imam.
Terkait penangkapan, Imam menjelaskan para tersangka diringkus di tiga lokasi berbeda.
Awalnya, polisi menangkap Ardiansyah di kawasan Permai, Tanjung Priok, pada awal Maret lalu.
Kemudian, pada tanggal 10 April 2019 lalu, tersangka Gregian dan Imam akhirnya tertangkap. Gregian ditangkap di Plumpang, Koja, sementara Imam di Sumur Batu, Kemayoran.
Dari para tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain sebilah badik dan delapan ponsel yang dua di antaranya dipakai tersangka dalam menjalankan aksinya.
Akibat perbuatannya, Ardiansyah, Gregian, dan Imam dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
"Ancaman hukumannya lebih dari lima tahun," tandas Kasat Reskrim.
Beraksi Delapan Kali
Polres Metro Jakarta Utara menangkap tiga orang penodong yang memanfaatkan Google Maps untuk mengincar korbannya.
Usai ditangkap, ketiga tersangka masing-masing bernama Ardiansyah (23), Gregian Vando, dan Imam Sopianto (20), mengaku sudah delapan kali melakukan aksi penodongan.
"Yang bersangkutan sudah melakukan delapan kali tindak pidana seperti ini. Jadi mereka memang memonitor melalui Google Maps, jadi kalau mengarahkan tempat-tempat tertentu yang memang itu macet maka mereka akan ke situ," ungkap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Imam Rifai.
Imam menyatakan, ketiga tersangka melakukan aksinya di jalan tol sekitaran Jakarta Utara.
Ketiganya ditangkap usai melakukan aksi terakhir kalinya pada Maret lalu di Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono, Tanjung Priok, Jakara Utara.
Namun, sebelum aksi terakhirnya, para tersangka sempat melakukan tujuh kali aksi penodongan.
Di Tol Ir. Wiyoto Wiyono kawasan Ancol, ketiganya tiga kali melakukan aksinya, di mana dua kali di antaranya terjadi Februari lalu, sedangkan satu kali aksi lainnya pada bulan Maret.