Perjalanan Karier Ketua KPU Depok: Sempat Diremehkan Hingga Bersaing Dengan Dosen dan Pengacara
Pasalnya, ketika itu Nana merupakan anggota termuda dan masih duduk dibangku kuliah, serta berprofesi menjadi pengajar honorer.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
Kerja keras Nana dan seluruh jajaran serta stakeholder yang bersangkutan pun terbayar, ketika penyelanggaraan Pemilu 2019 di Kota Depok dapat berjalan lancar dan kondusif.
• Patroli di GDC, Tim Jaguar Polresta Depok Amankan Remaja Pembawa Celurit
"Alhamdulillah Pemilu 2019 di Kota Depok berjalan lancar dan kondusif, berkat kerja keras seluruh jajaran dan stakeholder yang bersangkutan," kata Nana.
Bahkan, sebelumnya diberitakan Nana sempat menolak keras ketika ada peserta Pemilu 2019 yang menawarinya mahar sebesar Rp 300 juta, untuk 'memuluskan' jalan peserta Pemilu 2019 tersebut menuju kursi legislatif.
Sedikit bercerita, Nana menuturkan awalnya orang tuanya menginginkan Nana untuk meneruskan profesinya sebagai guru pengajar.
Namun, Nana terlanjur cinta pada dunia organisasi dan politik, dan menuturkan pada orang tuanya bahwa ia tak bisa memenuhi permintaannya tersebut.
"Saya bilang ke orang tua kalau untuk menjadi guru saya tidak bisa, mungkin profesi guru bisa diteruskan oleh adik saya. Kalau saya memang sukanya duni organisasi dan politik sejak kecil," pungkasnya.