Pilpres 2019

Ratusan Petugas Pemilu Meninggal, Sandiaga: KPU Jangan Kejar Tayang, Ini Bertentangan dengan HAM

Ratusan petugas pemilu 2019 meninggal, Sandiaga Uno minta KPU tak kejar tayang dengan tenggat waktu karena bertentangan dengan HAM.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Sandiaga Uno dan Ahmad Syaikhu saat kampanye di Lapangan Kobra, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa, (2/4/2019). 

"Untuk langsung turun ke proses pencatatan yang sekarang berlangsung di tingkat kecamatan, kabupaten/kota dan nanti di provinsi dan di nasional," lanjut dia.

Menurut Sandiaga, banyaknya korban yang berjatuhan pada proses pemilu ini telah menjadi sorotan internasional.

Ramalan Zodiak Senin 29 April 2019, Taurus Egois, Cancer Cekcok, Libra Beruntung

Rachel Maryam Soroti Istilah Provinsi Garis Keras, Mahfud MD Beri Tanggapan

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) per Sabtu (27/4/2019) malam, jumlah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia bertambah menjadi 272 orang.

Ki-ka: Sandiaga Uno, Aa Gym, Prabowo Subianto. Dai kondang Aa Gym akhirnya buka suara soal dukungannya di Pilpres 2019, ia menegaskan memilih Prabowo-Sandi.
Ki-ka: Sandiaga Uno, Aa Gym, Prabowo Subianto. Dai kondang Aa Gym akhirnya buka suara soal dukungannya di Pilpres 2019, ia menegaskan memilih Prabowo-Sandi. (Instagram @teukuwisnu)

Selain itu, sebanyak 1.878 anggota KPPS dilaporkan sakit. Nantinya, para relawan diharapkan melakukan langkah deteksi dini dan juga penanganan terhadap mereka yang bertugas.

"Untuk memastikan tidak ada lagi korban yang jatuh, yang wafat, yang sakit, dan tidak tertangani dan tidak terdeteksi secara dini," kata Sandiaga.

Terkuak Alasan TNI AL Tak Lepaskan Tembakan saat Kapal Perang Indonesia Ditabrak Vietnam

Hampir 50% Data Real Count KPU Senin Pagi: Jokowi 56,19% Prabowo 43,81%, Selisih Suara 9.429.656

Sandiaga juga mengingatkan agar pada relawan mendapatkan asupan makanan bergizi dan minum yang cukup.

"Jadi, punya teman-teman relawan ini harus minum teratur. Jangan sampai terkena kekurangan cairan sehingga mengakibatkan kelelahan dan akibat kelelahan tersebut bisa mendapatkan sakit yang berujung bisa fatal," kata Sandiaga.

Ketua DPR Usul Wacana e-Voting

Ketua DPR Bambang Soesatyo mendorong fraksi-fraksi di DPR untuk kembali mengevaluasi sistem pemilu.

Menurut dia, seharusnya pemilu level eksekutif dan legislatif kembali dipisah.

"Mendorong fraksi-fraksi yang ada di DPR RI sebagai perpanjangan tangan partai politik untuk mengembalikan sistem pemilu yang terpisah antara eksekutif (Pilpres dan pilkada) dan Pileg (DPR RI, DPD, dan DPRD) seperti pemilu lalu," ujar Bambang melalui keterangan tertulis, Kamis (25/4/2019).

Namun, pelaksanaannya harus dimodifikasi kembali. Dia pribadi berpendapat pilpres dilakukan serentak dengan pilkada.

Sementara pileg untuk DPR RI dilakukan serentak dengan DPD dan DPRD. "Jadi dalam lima tahun hanya ada dua agenda pemilu," kata dia.

Selain mengusulkan perubahan pelaksanaan pemilu serentak, Bambang juga mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyiapkan sistem e-voting.

Menurut dia, sistem itu akan membuat pemilu lebih murah, efisien, dan bisa menekan kelelahan dan meningganya anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

2 Bocah Tenggelam di Bendung Balong Sleman, Terbenam di Kedalaman 6 Meter, Ini Sederet Faktanya

Perubahan Jam Kerja PNS di Ramadan 2019, Simak Jika Kamu Membutuhkan Pelayanan Publik

Fahri Hamzah Soroti Ratusan Petugas Pemilu 2019 Meninggal, Yunarto Wijaya Singgung Jokowi & Prabowo

Najwa Shihab Singgung Prabowo Sebut Tukang Survei Bohong Pindah ke Antartika, Ini Reaksi Jokowi

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved