Ramadan 2019

Apakah Ibu Menyusui Boleh Jalankan Ibadah Puasa? Simak Penjelasan Ahli!

Namun masih banyak pertanyaan, apakah ibu yang sedang masa menyusui bolehkah menjalankan ibadah ini?

stolnik.live
Ilustrasi anak bayi 

TRIBUNJAKARATA.COM - Bulan suci Ramadan semakin dekat.

Hanya tinggal hitungan hari kita akan memasuki bulan yang penuh berkah ini.

Bagi umat Muslim, puasa merupakan ibadah wajib yang harus dijalankan di bulan Ramadan.

Namun masih banyak pertanyaan, apakah ibu yang sedang masa menyusui bolehkah menjalankan ibadah ini?

Melansir Nakita.id, ternyata ada penelitian yang menemukan jika kualitas ASI bisa terpengaruh saat berpuasa.

Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi., Sp. GK mengatakan kuantitas sama namun kandungannya akan turun.

"Mungkin kuantitas tetap sama, tapi ketika dilihat, kandungan protein, karbohidrat, sama elektrolitnya turun," jelas dr. Juwalita.

Selain itu, dr. Juwalita mengingatkan jika ibu yang ingin berpuasa saat masa menyusui perlu memerhatikan kondisi buah hati.

Jika bayi masih sangat bergantung pada ASI, dalam artian si kecil belum genap enam bulan, maka perlu hati-hati.

Waspadai tanda seperti jumlah ASI menurun, rasa haus berlebihan, gejala dehidrasi, sakit kepala, serta mual dan muntah.

Ibu yang mengalami gejala-gejala ini sebaiknya jangan memaksakan puasa, karena dampaknya negatif bagi kesehatan.

Sedangkan pada si kecil, perhatikan pula apakah setelah disusui ia masih terus menangis atau tidak.

Bayi yang menangis setelah disusui menandakan rasa laparnya belum hilang.

Ini bisa menjadi indikasi penurunan kuantitas maupun kualitas ASI.

Namun tak perlu khawatir melewatkan puasa sebulan penuh.

Kita bisa menjalankan puasa dengan nyaman saat menyusui jika mengatur pola makan dengan tepat.

Seperti yang dijelaskan dr. Juwalita, saat menyusui kalori tambahan yang kita butuhkan antara 330 - 400 kalori.

Disertai anjuran menambahkan konsumsi cairan mencapai 650 - 800 ml.

"Maka pengaturan makan ibu menyusui saat puasa misalnya bisa ditambahkan makan buah," lanjut dokter dari Rumah Sakit Pondok Indah tersebut.

Anjuran dr. Juwalita ialah saat bangun sahur, didahului dengan minum susu dan makan buah, barulah konsumsi makanan berat satu jam setelahnya.

Makan sahur pun bisa ditambahkan jus buah, begitu pula ketika makan malam.

Sedangkan saat buka puasa dianjurkan konsumsi kurma dan makanan tinggi protein, contohnya bubur kacang hijau.

Sebelum tidur kita pun boleh konsumsi camilan sehat dan susu.

Mengikuti pengaturan ini bisa membantu ibu menjalani puasa dengan lancar sambil menyusui si kecil.

Tapi perlu diingat, jangan terlalu memaksakan ya. (*)

Artikel ini pernah tayang di laman Nakita.id dengan judul Sedang Menyusui dan Ingin Puasa? Simak Penjelasan Dokter Gizi Dulu, Moms!

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved