Pileg 2019
Efek Warisan Ahok dan Kinerja Anies, Caleg Ini Dapat Kursi di DPRD DKI Jakarta
Sedikit banyak ada effect Ahok di balik raihan suara Ima Mahdiah sehingga diprediksi lolos menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Salah besar menyangka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tamat dalam konstelasi politik setelah masuk bui tersebab kasus penodaan agama.
Setelah bebas, Ahok pada akhirnya kembali berpolitik dan menjadi kader PDI Perjuangan karena ketokohan ketua umumnya Megawati Soekarnoputri.
Ima Mahdiah merasakan effect Ahok. Sewaktu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ahok meninggalkan bekas positif dari programnya.
Faktor Ahok salah satunya yang membuat Ima Mahdiah dapat limpahan suara yang diprediksi kuat membawanya lolos masuk DPRD DKI Jakarta 2019-2024.
Gadis kelahiran Betawi 27 tahun silam ini berbagi cerita kepada TribunJakarta.com soal sosok Ahok di kantornya, PT Basuki Solusi Konsultindo, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019).
"Sudah otomatis faktor Pak Ahok memang sangat banyak, karena saya memang dikenal sebagai staf Pak Ahok," kata Ima Mahdiah mengawali ceritanya.
Alumnus Universitas Paramadina ini maju lewat Dapil DKI Jakarta X meliputi Kecamatan Palmerah, Grogol Petamburan, Kebon Jeruk, Kembangan, dan Tamansari.
Menurut rekapitulasi hitungan riil internal PDI Perjuangan dan para saksi di tingkat kecamatan, Ima Mahdiah sudah mengantongi suara yang memastikan dirinya lolos.
Setidaknya, kata Ima Mahdiah, PDI Perjuangan akan mendapat empat sampai lima kursi dari Dapil DKI Jakarta X.
Berdasarkan rekapitulasi suara dari tim internal, Ima Mahdiah mendapat sekitar 20 ribu suara dengan lumbung suara di Grogol Petamburan.
Faktor kedua, Ima Mahdiah mendapat suara menyusul kinerja Gubernur Anies yang dirasa program era Ahok mandeg.
"Banyak warga yang kecewa mungkin dengan adanya gubernur saat ini warga kok merasa pengurusan kok sulit lagi, kayak KJP dan BPJS," ucap dia.
"Ini yang membuat warga kemudian melihat sosok Ahok. Banyak juga warga yang tadinya tidak memilih Pak Ahok merasa menyesal," Ima menambahkan.
Ia menjelaskan banyak faktor yang membuat dirinya mendapat banyak suara, tapi faktor Ahok sudah otomatis.