Kisah Samsul, Pria Asal Semarang yang Puluhan Tahun Menjadi Pemandu Doa Musiman di TPU Karet Tengsin
Pria asal Semarang, Jawa Tengah ini mengatakan dirinya hanya menjadi pemandu doa musiman.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Muhammad Zulfikar
Artinya, selama menjelang ramadan, Samsul selalu berangkat dari Semarang menuju ke Jakarta guna menjadi pemandu doa musiman.
"Saya hampir sepuluh (10) tahun menjadi pemandu doa musiman. Setiap menjelang ramadan saja," jelas Samsul.
"Saya di sini (TPU Karet Tengsin), sudah dari dua hari, sama hari ini," lanjutnya.
Senin depan, lanjut Samsul, dirinya akan kembali ke Semarang lantaran ingin menjalani bulan ramadan bersama keluarganya.
• Jelang Ramadan, Pemkot Jakarta Timur Musnahkan Ribuan Miras
• Perlintasan Bulak Kapal Jadi Target Utama Sosialisasi Gerakan Nasional Keselamatan
"Saya di sini sampai hari Minggu. Soalnya Senin kan katanya puasa. Jadi saya pulang ke Semarang pengin puasa bareng sama keluarga," ujar Samsul.
Di Semarang, Samsul mengaku bekerja serabutan.
"Saya kalau di Semarang ya kerja serabutan saja. Apa saja saya kerjakan selama itu ikhlas, halal, dan dapat membantu orang lain pasti saya kerjakan," tutur Samsul.
Menjelang Idul Fitri, Samsul menyatakan dirinya akan kembali ke Jakarta guna menjadi pemandu doa kembali.
"Nanti pas menjelang lebaran, H-1 saya ke sini lagi jadi pemandu doa. Ya membantu orang lain lagi untuk berdoa agar arwahnya diampuni," pungkas Samsul.