Seorang Penjahit Pinggir Jalan di Kemayoran Ini Punya Mimpi Menyekolahkan Anak Sampai Kuliah
"Ya soalnya saya ada cita-cita buat menyekolahkan anak saya sampai kuliah," ujar Ida yang rambutnya dikuncir.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Satu sampai sekitar sepuluh penjahit berjejer rapi di sepanjang Jalan Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat.
Satu diantara sepuluh penjahit ini, ada seorang wanita bernama Ida yang sedang menunduk sambil menjahit pakaian.
Ida adalah penjahit wanita satu-satunya di lokasi tersebut.
"Iya, cuma saya doang penjahit ibu-ibu di sini," kata Ida, di Jalan Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat, sekira pukul 20.30 WIB, Jumat (3/5/2019).
Ida mengaku sudah hampir sekitar tiga tahun menjadi penjahit di kawasan Kemayoran tersebut.
Alasannya, Ida memiliki mimpi guna menyekolahkan sang buah hati sampai perguruan tinggi.
• Putranya Belajar di Sekolah Bawah Kolong Jembatan, Yayuk Ingin Azka Dapat Pendidikan Sampai Sarjana
"Ya soalnya saya ada cita-cita buat menyekolahkan anak saya sampai kuliah," ujar Ida yang rambutnya dikuncir.
Meski bekerja sebagai penjahit, Ida tetap gigih untuk mencari nafkah dengan cara yang lain.
"Kalau menjahit kan saya setiap malam doang di sini. Kalau pagi sampai siang saya menjahit di rumah," ujar Ida sambil memegang mesin jahit.
Ida yang memiliki satu orang anak, berkeinginan menjadi seorang Ibu yang bertanggung jawab.
"Ya namanya juga seorang Ibu, kudu tanggung jawab kalau punya anak," tegas Ida.
"Soalnya kan anak ya harus diberi makan sama lain-lainnya. Saya juga tidak mau anak saya jadi tukang jahit. Harus jadi sarjana lah," lanjut Ida yang anak perempuannya sudah berseragam putih-biru.
Untungnya, lanjut Ida, sang buah hati ini berhasil bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) kawasan Jakarta.
Dengan begitu, Ida tak perlu mengeluarkan biaya yang mahal.
• Cerita Rendy, Selamatkan Masa Depan Anak Jalanan di Sekolah yang Dibangunnya