Ramadan 2019
Pesan Imam Besar Masjid Istiqlal, Muliakan Nilai Persatuan hingga Saling Memaafkan Usai Pemilu
Dia berharap, semoga pada momentum bulan suci Ramadan ini masyarakat Indonesia bisa menjaga nilai persatuan.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menyatakan rasa terima kasih kepada umat agama selain Islam.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga Indonesia yang non muslim atas pengertiannya mau memberikan toleransi yang luar biasa," kata Nasaruddin, di area Masjid Agung Sunda Kelapa, sekira pukul 18.40 WIB, Selasa (7/5/2019).
Ucapan terima kasih tersebut dia sampaikan lantaran mereka tidak menunjukkan makan dan minum di hadapan publik umat Islam.
"Terima kasih tidak makan dan minum di depan publik ya kan. Kita sangat menghargai itu ya," jelasnya.
• VIDEO Melihat Persiapan Memasak Menu Buka Puasa di Masjid Istiqlal
• Buka Puasa Pertama, Masjid Istiqlal Siapkan 2.000 Nasi Boks
• Buka Puasa Pertama, Masjid Istiqlal Siapkan 2.000 Nasi Boks untuk Para Jemaat
• Hari Pertama Tarawih di Ibu Kota, Warga Salat di JPO Pasar Gembrong hingga Masjid Istiqlal Penuh
"Jadi sepertinya saudara kita yang non muslim ini memberikan apresiasi mereka tidak merokok di ruang publik, tidak juga mempertontonkan dirinya makan dan minum di tengah orang yang berpuasa," lanjutnya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan representasi dari nilai tenggang rasa antar manusia.
"Itu bukan karena takut. Tapi, juga tenggang rasa yang sangat dalam," ujar Nasaruddin yang mengenakan peci.
"Seperti halnya juga umat Islam, ketika mereka menjelang Ramadan mereka umat Kristiani melakukan Paskah," sambungnya.
Dia menyebut, umat Islam pun telah menunjukkan nilai toleransi kepada umat agama lain.
"Dan untuk teman-teman kita yang Kristiani, umat islam juga memberikan toleransi yang sangat tinggi," tutur Nasaruddin yang memakai kemeja putih.
Menurutnya, ini adalah hal terbaik yang telah dilakukan warga Indonesia lantaran menjunjung nilai persatuan.
"Jadi ini lah indahnya Indonesia. Ini Bhinneka tunggal ika, berbeda-beda agama, banyak pulau-pulau, negerinya tapi tetap satu Bhinneka tunggal ika," tegasnya.
Dia pun berharap, semoga pada momentum bulan suci Ramadan ini masyarakat Indonesia bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
"Mumpung masih awal Ramadan, saya ucapkan selamat memasuki bulan suci Ramadan. Semoga bulan Ramadan kali ini insha allah lebih baik dari bulan Ramadan sebelumnya," doa Nasaruddin.
"Kita bermohon kepada Allah semoga bulan Ramadan kali ini insha allah mampu melapangkan dada semua umat Islam Indonesia dan segenap keluarga bangsa Indonesia," lanjutnya.
Usai Kampanye, Harus Saling Memaafkan
Nasaruddin menegaskan, usai musim kampanye berakhir warga Indonesia harus saling memaafkan dan tetap menjaga persatuan.
"Seperti kita ketahui bahwa sebelum Ramadan ini ada pemilhan umum. Sebelumnya juga ada kampanye panjang cukup melelahkan. Dan mungkin di antara kita pernah ada yang mengecewakan kita," jelasnya.
"Dan mungkin ada orang yang pernah kita kecewakan. Mari dalam bulan Ramadan suci ini kita melapangkan dada untuk saling memaafkan satu sama lain," sambung mantan Wakil Menteri Agama tersebut.
Sebabnya, lanjut dia, semua umat manusia tak pernah terlepas dari kesalahan.
"Kita bukan malaikat. Pasti tak luput dari kesalahan dan kekhilafan," tegas Nasaruddin.
"Kita juga mohon kepada Allah, agar bangsa dan negeri kita tercinta diberikan ketenangan, ketertiban, ketentraman," lanjut Nasaruddin.
Mengajak Berbuat Kebajikan
Nasaruddin menambahkan, bulan Ramadan 1440 hijriah ini merupakan ajang untuk berbuat kebajikan.
Sebabnya, pahala yang akan diberikan kepada manusia yang berbuat baik akan berlipat ganda.
"Terakhir saya ingin menyampaikan untuk umat Islam terutama, mari kita berprestasi dalam bulan suci Ramadan. Karena bulan Ramadan ini adalah bulan prestasi bukan bulan bermalas-malasan," imbau Nasaruddin.
"Bulan suci Ramadan ini adalah waktu yang paling bagus untuk menggores peristiwa yang baik dalam hidup kita," lanjutnya.
"Mari kita berani menggunting dosa-dosa kita yang selama ini susah kita lepas," sambungnya.
Tak ayal, Nasaruddin pun mendoakan kebaikan untuk seluruh warga Indonesia agar menjadi generasi bangsa yang membanggakan.
"Menjalani sisa-sisa umur yang dipinjamkan Allah ini. Semoga diri kita, keturunan kita, insha allah menjadi anak-anak yang saleh. Generasi yang membanggakan bangsa Indonesia," ucap Nasaruddin sambil memejamkan mata.
"Semoga orang tua kita dan kakek-nenek kita, semoga insha allah diampuni dosanya oleh Allah dan digabungkan oleh sahabatnya yang lain," pungkasnya.