Ramadan 2019

Sejumlah Orang dengan Gangguan Jiwa di Panti Sosial Cipayung Puasa, Petugas Hadiahkan THR Rp5 Ribu

Jadi ketika mereka minum kopi maupun makan roti, para penderita ODGJ fase stabil ini menganggap tidak batal.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Petugas berikan hadiah sebagai bentuk penghargaan bagi para Warga Binaan Sosial (WBS) atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa (PSBLHS) 2 Cipayung.

Dari 1.149 WBS fase stabil, terdapat sekitar 160 WBS yang menjalani puasa. Untuk itu, para petugas panti terutama para staf pendamping WBS memberikan hadiah.

"Sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang mampu jalani puasa jadi kita berikan apa yang mereka mau. Terserah mereka mau apa kita akan berikan," jelas Didy, staf pendamping WBS, Senin (13/5/2019).

Pemberian hadiah ini merupakan insiatif dari para petugas, yang biasanya berupa uang jajan.

"Biasanya sih mereka mintanya uang jajan. Tapi tidak pernah besar nominalnya. Karena begitu kita berikan besar mereka akan bingung untuk apa. Jadi para WBS itu akan senang ketika ada hadiah, sebab pola pikir mereka masih seperti anak kecil. Biasanya mereka minta uang sebesar Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu. Bahkan selama bulan puasa saja, para WBS yang non muslim ikut kumpul usai salat tarawih dengan alasan ada kuenya," sambungnya.

Untuk itu, para petugas terus memantau siapa saja para WBS yang mampu bertahan menjalani puasa.

Orang Dengan Gangguan Jiwa Fase Stabil di Panti Sosial Cipayung Ikut Berpuasa

Sebab beberapa dari WBS masih memiliki pemahaman jika yang membatalkan puasa hanyalah makan nasi.

Jadi ketika mereka minum kopi maupun makan roti, para penderita ODGJ fase stabil ini menganggap tidak batal.

Indra (32), satu diantara WBS yang berpuasa mengatakan, dirinya sudah 4 kali menjalani puasa dan puasa tahun ini ingin diberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai hadiahnya.

"Sudah 4 kali puasa. Pengen puasa karena kemauan sendiri saja. Sampai sekarang belum ada yang batal. Nanti saya pengen dikasih THR tapi terserah petugasnya mau kasih berapa. Saya malu mau bilang berapanya. Nanti terserah petugasnya saja," ungkapnya terlihat malu-malu.

Sementara itu, menurut Maria Sukria (44) WBS lainnya menceritakan dirinya tidak pernah membatalkan puasanya selama 5 tahun kecuali halangan. Ia seolah tidak perduli ketika temannya makan dan minum di depannya.

"Aku tahun ini puasa yang ke 5. Batalnya kalau mens saja. Soalnya aku mau dapat THR. THR kan bagi-bagi uang. Aku minta hadiah Rp 5 ribu nanti sama petugasnya buat aku jajan. Aku sudah tidak tergoda kalau yang lain makan. Pura-pura tidak perduli saja. Ada juga yang ajakin aku makan, terus aku bilang puasa," jelas Maria.

Para WBS yang berpuasa tidak semuanya menginginkan hadiah yang digeneralisasi dalam bentuk uang. Ada juga beberapa dari mereka yang mulai paham bahwa berpuasa adalah kewajiban seorang muslim. Sekalipun penyandang ODGJ tidak diwajibkan berpuasa ataupun beribadah dalam ajaran agama islam.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved