Info Mudik 2019
Sejumlah PO Bus di Terminal Pulo Gebang Gulung Tikar karena Marak Terminal Bayangan
Bangkrutnya sejumlah PO bus menurutnya berdampak pada persaingan usaha memperebutkan penumpang yang tidak sehat di Terminal Pulo Gebang.
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Para pemilik PO Bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang serentak menyatakan bahwa terminal bayangan masih menjamur di kawasan Jakarta.
Hal tersebut menyebabkan Terminal Terpadu Pulo Gebang semakin sepi peminat.
Pengurus PO Sahabat, Martahan Hutagaol, mengatakan, jumlah PO yang beroperasi di Pulo Gebang tiga tahun mencapai seratusan, namun kini jumlahnya hanya berkisar di angka 90.
"Sekarang total PO 97, dulunya sekitar seratusan lah. Yang gulung tikar seperti PO Menara Jaya, Patriot Bandung, dan Giri Indah," kata Martahan di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Minggu (19/5/2019).
Bangkrutnya sejumlah PO karena jumlah penumpang terus menyusut setiap tahun.
• Marak Terminal Bayangan, PO Bus di Terminal Pulo Gebang Pesimis Bisa Raup Untung
Meski saat momen mudik seperti sekarang jumlah penumpang melonjak, menurutnya lonjakan tersebut tetap saja menurun bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau lebaran ya naik, tapi kalau dibanding dulu-dulunya ya terus menurun. Sekarang naik 20 persen, tapi kalau dibanding lebaran tahun lalu ya turun. Dibanding Lebaran tahun lalunya lagi turun. Jadi intinya turun, enggak naik," ujarnya.
Martahan mengakui program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah ikut berpengaruh terhadap susutnya jumlah penumpang.
Namun penurunan jumlah penumpang tak hanya terjadi saat momen mudik, tapi juga di luar waktu mudik atau libur panjang lainnya.
"Tahun 2000-an awal dalam sehari bisa 100 bus yang berangkat per hari, itu tujuan Cirebon, Kuningan. Itu hari biasa ya, bukan pas lebaran. Sekarang cuman lima unit per hari," tuturnya.
• Pengelola Terminal Pulo Gebang Klaim Sudah Menindak Tegas PO Nakal
Pengurus PO Gunung Mulia Putera, Zainuri, juga menyebut banyak rekan seprofesinya yang gulung tikar dari Terminal Pulo Gebang karena penumpang terus menurun.
Bangkrutnya sejumlah PO bus menurutnya berdampak pada persaingan usaha memperebutkan penumpang yang tidak sehat di Terminal Pulo Gebang.
"Sudah banyak yang bangkrut, makannya sekarang penumpang kalau datang ada yang dipaksa-paksa. Sekarang terminal bayangan juga semakin banyak, makannya banyak PO gulung tikar," kata Zainuri.
Ambil alih

Kementerian Perhubungan berencana mengambil alih pengelolaan Terminal Terpadu Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur.