Hilang Dua Hari, Bocah 15 Tahun di Jakarta Barat Ditemukan dalam Kondisi Tak Bernyawa
Didin bercerita dirinya dilanda kepanikan ketika satu per satu teman MHA yang dihubunginya tak ada yang mengetahui dimana keberadaan sang anak
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Hingga akhirnya keesokan harinya atau pada Kamis (23/5/2019) malam, ada salah satu rekan mengubunginya yang mengatakan bahwa sang anak berada di rumah sakit.
Kawan itu pun kemudian datang ke rumahnya dan menunjukan video saat MHA berada di dalam mobil ambulans untuk dibawa ke RS Dharmais akibat kerusuhan di kawasan Slipi, Jakarta Barat.
"Saya dikasih unjuk videonya dan saya yakin benar itu anak saya," kata Didin sambil sesekali mengelap air matanya.
Setelah melihat video itu, Didin dan keluarga pun langsung berangkat ke RS Dharmais untuk mengecek keadaan MHA.
Sayangnya, justru kabar duka yang ia dengar bahwa sang anak sudah dinyatakan meninggal dunia dan jenazahnya berada di RS Polri.
Ternyata MHA itu adalah jenazah yang sebelumnya diberitakan tanpa identitas dan diperkirakan berusia 14 tahun.
• Aspal Pelintasan Kereta Stasiun Serpong Berlubang, Warga Harap Segera Diperbaiki
"Ya itu emang anak saya yang usianya 15 tahun karena memang dia belum punya kartu identitas. Dia itu pas pergi pakai celana pendek dan kaus putih," kata Didin.
Meski jenazah MHA sudah dimakamkan di TPU Kepa Duri sore tadi pada pukul 15.00 WIB, keluarga belum mendapat penjelasan resmi dari pihak rumah sakit terkait penyebab tewasnya sang anak.
Sebab, saat tiba di rumah duka, jenazah sudah dibungkus kain kafan dan pihak keluarga tak ada yang membukanya.
"Saya belum tahu penyebabnya, tapi saya yakin anak saya itu dibunuh karena dia itu enggak ngerti apa-apa, masih anak SMP. Saya juga sama sekali enggak tahu kalau ternyata dia ikutan aksi 22 Mei itu," kata Didin.
MHA pun menambah daftar korban tewas dalam insiden 22 Mei.