Aksi 22 Mei

Buku Utang Lenyap hingga Dagang Perdana Setelah Warungnya Ludes Dijarah, Begini Harapan Abdul Rajab

"Kabar saya baik, tidak, tidak trauma. Saya mulai jualan dari jam lima sore tadi," kata Rajab.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Abdul Rajab (62), sedang duduk menanti pembeli di warungnya, Jalan KH Wahid Hasyim, dekat Pospol Sabang Jakarta Pusat, Senin (27/5/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Hari ini, Senin (27/5/2019) Abdul Rajab (62) memulai semangat baru.

Pemilik warung sekaligus korban penjarahan oleh massa aksi pada tragedi 21 - 22 Mei 2019, kembali berjualan.

Mengenakan kemeja putih, Abdul Rajab dengan santai melayani pembeli.

Pria kelahiran Medan, Sumatra Utara pada 1958 ini menyatakan tetap kuat dan tidak trauma.

"Kabar saya baik, tidak, tidak trauma. Saya mulai jualan dari jam lima sore tadi," kata Rajab, sapaannya, di depan warungnya, dekat Pospol Sabang, Jalan KH Wahid Hasyim Jakarta Pusat, pukul 20.30 WIB, Senin (27/5/2019).

Bertemu Mensos

Rajab mengatakan, pada pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB dirinya bertemu dengan Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita.

 Bisikan Jokowi untuk Pedagang Korban Penjarahan, Pinjam Batik dan Curhat Pemilik Warkop Dibakar

"Saya kemarin dapat telepon, terus katanya diundang sama pak Menteri. Tadi pagi jam sepuluh sampai jam empat sore, saya di gedung Kementerian Sosial. Ketemu dan ngobrol sama pak Menteri," jelas Rajab.

Di gedung Kemeterian Sosial, kata Rajab, dia mendapat motivasi dan juga sembako dari lembaga pemerintahan tersebut.

"Saya dikasih uang, dikasih sembako. Untuk berapanya, saya tidak kasih tahu ya, maaf ya," ucap Rajab.

Terlebih, Rajab menyebut juga mendapat pertolongan dari pihak Gereja Theresia, Jakarta Pusat.

"Dapat pertolongan dari Gereja Theresia, dikasih uang. Bersyukur lah, senang banyak yang bantu," Rajab tersenyum.

Sementara, dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, tampak warung kelontong milik Rajab dipenuhi barang dagangan.

Diataranya ada minuman kaleng, bungkus roko, korek api, mi instan, dan sebagainya.

Kendati demikian, kata Rajab, buku-buku bukti utang pembeli sudah lenyap lantaran massa aksi yang sempat merusak warungnya.

"Tapi buku-buku utangnya hilang. Padahal banyak catatan hutang pembeli di situ. Saya juga lupa nama-namanya siapa saja," kata Rajab.

Dia pun berharap, agar orang-orang yang sempat berhutang uang dengan dirinya tidak pura-pura lupa.

"Harapannya ya, jangan sampai lupa kalau punya hutang. Kalau ingat ya dibayar," ucap Rajab.

Diketahui, Rajab terbiasa berdagang sejak antara pukul 17.00 WIB atau 18.00 WIB.

"Tergantung saya-nya sih, kadang buka warung jam lima, kadang jam enam sore. Biasanya sih dagang sampai jam empat pagi, habis itu balik ke rumah di Depok (Jawa Barat), sorenya balik ke sini dagang lagi," katanya.

Video Rajab kembali jualan

Bertemu Jokowi

Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (24/5/2019) sore, menerima dua pedagang kelontong yang menjadi korban rusuh 22 Mei 2019 lalu.
Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (24/5/2019) sore, menerima dua pedagang kelontong yang menjadi korban rusuh 22 Mei 2019 lalu. (Kompas.com/Fabian Januarius Kuwado)

Abdul Rajab (62) tak pernah menyangka bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka hari Jumat (24/5/2019) kemarin.

Pedagang korban penjarahan pada kerusuhan 21-22 Mei 2019  ini, mengaku kaget ketika dirinya mendapat pemberitahuan tentang undangan dari sang Presiden.

Undangan itu disampaikan seorang anggota Binmas kepadanya kemarin sore.

"Nggak tahu sama sekali kaget aja tahu-tahu ada panggilan kemarin. Ada yang nyamperin saya dari Binmas, kamu dipanggil Bapak Presiden," kata Rajab saat ditemui Sabtu (25/5/2019) di depan warung kelontongnya yang belum buka di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat.

Rajab kemudian disuruh bersiap-siap dan mengganti baju yang ia pakai dengan batik.

Pedagang korban penjarahan pada kerusuhan 21-22 Mei, Abdul Rajab (62) saat ditemui Sabtu (25/5/2019) di depan warung kelontongnya yang belum buka di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat.
Pedagang korban penjarahan pada kerusuhan 21-22 Mei, Abdul Rajab (62) saat ditemui Sabtu (25/5/2019) di depan warung kelontongnya yang belum buka di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Lantaran undangan itu mendadak dan rumah Rajab berada di Depok, Rajab pun akhirnya meminjam batik dari temannya di dekat warung.

"Pas kemarin kami nggak pake batik. Akhirnya pinjam lah punya teman," ucap Rajab.

 

Selesai berpakaian, Rajab langsung dijemput dengan menggunakan mobil patroli menuju ke Istana Merdeka.

Rajab berada satu mobil dengan Ismail, pedagang lainnya yang diundang Jokowi usai menjadi korban penjarahan aksi 21-22 Mei.

"Naik mobil patroli, dari sini setengah 3 sore. Saya sama pak Ismail. Sampai di istana langsung ketemu Pak Jokowi," katanya.

Sesampainya di Istana, Rajab langsung dipertemukan dengan Jokowi.

Ia kemudian bersalaman dengan sang Presiden dan ditanyai soal peristiwa yang menimpanya.

"Dia (Jokowi) bilang, kenapa bisa kena jarah? Kita bilang, massa banyak, udah enggak ketolong, kita pertahankan juga nanti kita yang jadi korban," kisah Rajab.

Pertemuan Rajab, Ismail, dan Presiden Jokowi di Istana berlangsung sekitar 25 menit.

Rajab dan Ismail kemudian diantarkan kembali ke tempat mereka berdagang.

Dapat amplop berisi uang, Rajab bangun lagi warungnya

Warung kelontong di kawasan Sabang yang dijarah massa pendemo pada Kamis (23/5/2019) dini hari WIB
Warung kelontong di kawasan Sabang yang dijarah massa pendemo pada Kamis (23/5/2019) dini hari WIB (TribunJakarta/Annas Furqon Hakim)

Dalam kesempatan itu, Rajab diundang bersama dengan pedagang lainnya yang menjadi korban penjarahan, Ismail.

Rajab diberi kesempatan berbincang-bincang bersama Jokowi selama 25 menit lalu diantarkan pulang.

Rajab mengaku mendapatkan uang sumbangan dari Jokowi sebelum dirinya pulang.

"Dia (Jokowi) ngomong kalau bisa berusaha lagi lah, ada bantuan dari bapak presiden, berupa uang. Diamplopin," kata Rajab ketika ditemui, Sabtu (25/5/2019).

Rajab enggan membeberkan berapa jumlah uang yang diberikan sang Presiden.

Informasi Penting untuk Pemudik, Gerbang Tol Cikarut Pindah, Waspada Penumpukan Lalin dan Tarif Baru

Berlaku Saat Mudik dan Arus Balik, Jadwal hingga Penjelasan Pengelola Tol Berikan Diskon 15 Persen

Hanya saja, ia mengaku uang itu cukup untuk menghidupkan kembali warungnya yang dijarah dengan kerugian mencapai Rp 50 juta.

"Isinya rahasia. Tapi cukup, alhamdulillah. Kerugian sampai Rp 50 juta lah. Cukup lah untuk mengulang dari awal," katanya.

 

Uang pemberian Jokowi rencananya akan Rajab pakai guna membeli barang-barang yang siap diperdagangkan di warung kelontongnya.

Ia memastikan, Senin (27/5/2019) ini dirinya sudah bisa berjualan lagi di warung kelontongnya di Jalan H. Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat.

"Senin udah mulai lagi, mulai jualan lagi. Warung udah saya betulin tinggal buat beli-beli barang lagi aja," tandasnya. (TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved