Cerita Petugas Jalan Tol yang Tetap Kerja di Hari Lebaran Sering Dapat Parcel dari Pemudik

Bertugas menjadi petugas jalan Tol Cinere-Jagorawi sejak tiga tahun silam, membuat Arif (25) mengemban tanggung jawab besar dalam pekerjaannya.

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Arif tengah bertugas di Gerbang Tol Kukusan, Beji, Kota Depok. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Bertugas menjadi petugas jalan Tol Cinere-Jagorawi sejak tiga tahun silam, membuat Arif (25) mengemban tanggung jawab besar dalam pekerjaannya.

Bahkan, sudah tiga tahun belakang ini Arif tidak bisa merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarganya karena harus masuk kerja.

Diceritakan Arif, profesinya memiliki tiga shift, namun untuk petugas pria hanya mendapatkan dua shift kerja yaitu shift kedua dan shift ketiga.

Shift kedua dimulai sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, dan shift ketiga dimulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.

Namun, pada hari raya idul fitri dirinya diwajibkan masuk pukul 21.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB di shift ketiga.

VIDEO Bulan Ramadan 1440 H, Ini Doa Sekretaris Masjid Agung Sunda Kelapa untuk Indonesia

2 Lapak Barang Bekas di Kalisari Terbakar, Pemadam Kerahkan 40 Personel

Diledek Boy William Soal Penyanyi Jadi YouTuber, Anji Manji : Kita Harus Beradaptasi

Selama tiga tahun bekerja, Arif mengatakan dirinya selalu mendapat shift ketiga di hari raya, dimana dirinya diwajibkan masuk kerja dan melayani pemudik yang melintas di Jalan Tol Cijago.

"Sudah tiga tahun saya masuk setiap momen idul fitri, kalau saya kan petugas Jalan Tol jadi di-rolling kerjanya disejumlah Gerbang Tol yang ada di Tol Cijago," ujar Arif dijumpai di Gerbang Tol Kukusan, Beji, Kota Depok, Selasa (4/6/2019).

Arif mengatakan, masuk di hari raya idul fitri memberikan dirinya pengalaman yang sangat berharga.

Perasaan sedih dan senang pun berkecamuk menjadi satu, ketika masuk kerja di hari raya idul fitri.

"Sedihnya ya saya gak bisa lebaran bareng keluarga, bahkan setiap tahun saya ditinggal mudik lebaran. Jadi keluarga berangkat mudik ke Blora, Jawa Tengah itu biasanya tiga hari sebelum lebaran. Kaya tahun ini saya sudah ditinggal mudik nih sekarang," tambahnya.

Lanjut Arif, senangnya masuk di hari raya idul fitri adalah ketika ia mendapat senyuman dari para pemudik yang melintas di Tol Cijago.

Bahkan, tak jarang Arif mendapat bingkisan dari para pemudik yang melintas, dan menyemangati dirinya ketika bekerja.

"Sering banyak pemudik yang kasih bingkisan kayak parcel lebaran, terus ada yang kasih baju koko. Mereka bilang biar saya semangat kerjanya, dari situ saya jadi semakin senang dan semangat melayani pemudik di Tol Cijago," kata Arif.

Perihal pemudik, tak jarang juga Arif harus melayani keluh kesah pemudik yang mengeluh padatnya gerbang tol ketika arus mudik.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved