Warga Kampung Bandan Berlebaran di Lokasi Pasca-kebakaran

Memasuki kawasan lokasi kebakaran di Kampung Bandan, momen Lebaran seketika terlihat

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Suasana Lebaran di lokasi kebakaran Kampung Bandan, RW 05 Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (5/6/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah jatuh tepat pada hari ini, Rabu (5/6/2019).

Siapapun berhak merayakannya; siapapun berhak bersukacita atas kemenangan yang didapatkan setelah 30 hari berpuasa di bulan Ramadan.

Di tiap sudut Ibukota, semua orang saling bermaaf-maafan. Orang-orang bersalaman serta mengucapkan salam perdamaian, menandai semangat kembali suci di bulan Juni ini.

Tradisi seperti ini abadi, terutama saat Idulfitri. Namun, ukuran sukacita yang dirasakan mereka yang merayakan hari Lebaran ini berbeda-beda.

Bagi mereka yang mengenal duka, sukacita Lebaran tetap terasa, meski tak berbunga-bunga.

Hal itulah yang TribunJakarta.com rasakan saat menyaksikan suasana Lebaran di lokasi kebakaran Kampung Bandan, RW 05 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Memasuki kawasan lokasi kebakaran, momen Lebaran seketika terlihat.

Saat kaki ini melangkah ke lokasi kebakaran, jarum jam menunjukkan pukul 9.10 WIB.

Saat itu, warga korban kebakaran Kampung Bandan baru kembali dari ibadah salat Id. Kebanyakan dari mereka salat di Masjid Al-Hidayah, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, tak jauh dari lokasi kebakaran.

Usai salat Id, warga kembali ke lokasi kebakaran, tempat di mana 450 rumah hangus dilalap si jago merah.

Mereka tampak berhias diri dengan baju khas Lebaran yang melekat di tubuh mereka.

Kaum pria mengenakan baju koko dengan celana panjang atau sarung, sedangkan wanita mengenakan gaun muslim dengan hijab atau kerudung menghiasi kepala mereka.

Sebagian wanita juga memoles wajah mereka dengan riasan wajah.

Warga menyebar di rumah-rumah mereka yang terdampak kebakaran. Sekitar 40 persen rumah sudah dibangun kembali.

Sisanya masih tak berbentuk, di mana dari hasil inisatif warga, tenda-tenda pun dibangun untuk mereka berteduh.

Kondisi RW 05 yang menjadi lokasi kebakaran terlihat masih belum tertata.

Pembangunan rumah-rumah warga secara swadaya juga berhenti sejenak.

Warga masih fokus merayakan hari ini. Warga masih sibuk berlebaran dan bersilaturahmi dengan tetangga serta kerabat meski belum lama ini mereka selalu bertemu di pengungsian.

Tapi, suasana Lebaran tahun ini cenderung berbeda. Di balik sukacita hari raya, warga masih berduka atas peristiwa kebakaran yang melanda permukiman mereka.

"Ya begini lah Lebaran-nya. Kalo dulu sebelum kebakaran rame. Sampe jam 10 masih penuh, ramai. Tapi itu sebelum kebakaran, dulu itu mah," kata warga RT 12/RW 05 Ancol, Dadi (54) kepada TribunJakarta.com.

Didampingi Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan Kunjungi Ratna Sarumpaet di Hari Lebaran

Unggah Foto Bersama SBY dan Ani Yudhoyono, AHY : Pengabdian Tanpa Batas Ruang dan Waktu

Musim Mudik, 750 Personel Pemadam Jaga Jakarta Timur dari Kebakaran

Saat ditemui, Dadi tengah duduk di depan rumahnya yang belum selesai dibangun pasca-kebakaran.

Beberapa warga terlihat duduk bersamanya sambil bercengkrama. Sementara di depan rumah Dadi, ada beberapa warga yang belum membangun rumahnya.

Tetangga depan rumah Dadi yang terdiri dari satu keluarga masih menetap di bawah tenda terpalnya.

Di tengah-tengah rumah Dadi dan tetangganya itu, ada sebuah gang yang memanjang hingga beberapa ratus meter ke sisi timur permukiman itu.

Saat tengah mengobrol bersama Dadi, satu per satu warga melintas di gang itu, melewati depan rumah Dadi.

Di situlah momen Lebaran makin terasa, khususnya ketika lantunan takbir mulai diperdengarkan dari pengeras suara milik warga.

Satu per satu warga yang lewat segera menghampiri Dadi dan beberapa orang lainnya sambil bersalam-salaman.

Anak-anak muda terlihat menunjukkan kesopansantunan mereka dengan mencium tangan orang-orang tua.

"Minal aidin wal faidzin ya, mohon maaf lahir batin. Maafin ya pak kalo ada salah-salah," cetus warga yang bersalaman.

"Lebarannya begini ya pak, nggak punya rumah," ujar warga lainnya.

Melihat hal itu, Dadi mencoba menuturkan hal-hal baik dari segala duka yang terasa.

Menurut dia, Lebaran mesti dirasakan sebagai suatu nikmat dari Yang Maha Kuasa.

"Ya dinikmati aja Lebarannya. Ya kaya begini aja, silaturahmi. Yang muda, yang tua, salam-salaman," ucap dia.

Sama seperti Dadi, warga lainnya Reno (37), juga memilih bersyukur dengan kenyataan yang ada.

Warga RT 12/RW 05 Ancol itu mengaku masih merasakan suasana Lebaran, meski tidak seutuhnya.

Reno merayakan Lebaran tahun ini di reruntuhan rumahnya yang terbakar.

Di atas reruntuhan, Reno membuat tenda dari terpal yang di bawahnya diberi alas untuk tempatnya tidur.

Di bawah tenda itu, sejak tadi malam, Reno sudah merasakan kedatangan Lebaran.

"Semalam di sini cukup rame. Anak-anak pada takbir keliling, cuman ya kita-kita yang dewasa di sini aja," kata Reno.

Reno kemudian merenung. Senyum yang tertahan di bibirnya perlahan berubah dengan kemurungan. Mata Reno berkaca-kaca saat ia mulai mengungkapkan duka.

Kedukaan itu bukan soal terkait baju baru yang memang tak bisa ia beli untuk Lebaran kali ini. Kedukaan itu juga tak semudah ketupat dan rendang yang belum ia santap pada Lebaran kali ini.

Kedukaan itu lebih kepada bagaimana ia merayakan Lebaran di lokasi kebakaran seorang diri.

Ayah dan ibu Reno saat ini masih mengungsi di kawasan Marunda, Cilincing.

Sementara sang istri dan anak semata wayangnya belakangan pergi entah ke mana.

"Ya ngerayainnya sendirian. Mau gimana lagi, saya jagain rumah saya yang di sini aja," kata dia.

Dadi dan Reno merupakan dua di antara 3.500 jiwa yang terdampak kebakaran Kampung Bandan.

Kebakaran itu terjadi pada Sabtu (11/5/2019) lalu. Api yang berkobar selama berjam-jam menghanguskan 450 rumah warga di kawasan RW 05 Ancol.

450 rumah itu tersebar di RT 11, 12, dan 13 yang berada di antara Ruko Grand Boutique dan Stasiun Kampung Bandan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved