Bom Bunuh Diri di Solo
Bom Bunuh Diri Surakarta: Jejak Pemimpin ISIS, Berlatih di Sawah dan Sumber Dana untuk Rakit Peledak
Rofik Asharudin (22) melakukan aksi bom bunuh diri di Pospam Lebaran 2019 di Tugu Kartasura, Jawa Tengah, Senin (3/6) lalu. Ini informasi terbaru.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Rofik Asharudin (22) terungkap melakukan perakitan di kamar tidur.
Tidak hanya itu, warga Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo itu, melakukan pelatihan peledakan di area sawah di sekitar rumahnya.
"Perakitan di kamar tidurnya sendiri," ungkap Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel kepada TribunSolo.com saat memantau keamanan ketika kedatangan Presiden Joko Widodo di Graha Saba Buana, Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (5/6/2019).
Kapolda Rycko yang ditemani Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Mohammad Effendi itu memaparkan, berdasarkan investigasi Detasmen Khusus (Densus) Antiteror 88 dan Tim Gegana, pelaku melakukan latihan di area persawahan yang berada di sekitar rumahnya.
"Latihan di sawah buat ledakan-ledakan kecil," terang dia.
"Jadi hari-harinya seperti itu saja," ucapnya menegaskan.
Namun lanjut mantan Kanit Banmin Subden Bantuan Densus 8 Antiteror itu menjelaskan, ledakan yang dihasilkan dari rangkaian latihan itu tidak sempurna.
"Cara merakit tidak sempurna, makanya ledakan tidak sempurna, sehingga hanya meledak disekitar peletakan bom (badan)," jelasnya.
"Ya seperti bom panci, dia hanya robek di perut, tangan, paha dan pinggang," tuturnya membeberkan.
Sebelumnya, bom bunuh diri meledak di Pospam Lebaran 2019 Kartasura milik Polres Sukoharjo, di simpang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6/2019) pukul 23.00 WIB. (*)
Ajak Orang Tua Ikut ISIS

Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, kedua orangtua pelaku bom bunuh diri Kartasura, Rofik Asharudin (22), sempat diajak ikut baiat sebagai pelaku teror bom.
Tetapi, keduanya menolak.
"Kedua orangtuanya sempat diajak, tetapi menolak," kata Kapolda, usai melaksanakan salat Id, di Semarang, Rabu (05/06/2019).
Menurut dia, kedua orangtua pelaku mengetahui aktivitas yang dilakukan anaknya, bahkan sempat memeringatkan.