Bom Bunuh Diri di Solo
Bom Bunuh Diri Surakarta: Jejak Pemimpin ISIS, Berlatih di Sawah dan Sumber Dana untuk Rakit Peledak
Rofik Asharudin (22) melakukan aksi bom bunuh diri di Pospam Lebaran 2019 di Tugu Kartasura, Jawa Tengah, Senin (3/6) lalu. Ini informasi terbaru.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Anak pasangan Muhtadi dan Sukinem itu diketahui aktif berkomunikasi melalui media sosial (medsos) dengan pimpinan ISIS di Suriah sejak 2018.
Setelah dibaiat pada akhir 2018, Rycko menyatakan, pelaku memiliki motivasi untuk melaksanakan perintah jihad.
Saat ini, pelaku masih dalam penahanan dan perawatan di Rumah Sakit Prof Awaludin Djamin, atau RS Bhayangkara, Kota Semarang.
Kepada para orangtua, Kapolda mengimbau untuk terus mengingatkan anaknya tentang bahaya radikalisme.
Kapolda menyatakan, ada jejak pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi, dalam aksi bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura.
Pada akhir 2018, Rofik telah dibaiat langsung oleh pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi, via medsos yang selama ini digeluti.
Jejak Pemimpin ISIS

Ada jejak pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi dalam aksi bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura.
Hal itu dipaparkan Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko A Dahniel ditemani Pangdam IV/Diponegoro, Mayjend TNI Mohammad Effendi saat memantau keamanan ketika kedatangan Presiden Joko Widodo di Graha Saba Buana, Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (5/6/2019).
"Kita sudah membuka isi pesan media sosial (medsos) milik pelaku RA (Rofik Asharudin)," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Namun pria yang pernah di Kanit Banmin Subden Bantuan Densus 8 Antiteror itu memaparkan, pelaku RA (22) warga Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo pemain tunggal.
"Pelaku tunggal, tidak ada jaringan," paparnya.
Hanya saja lanjut Rycko, pada akhir 2018 telah dibaiat langsung oleh pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi via medsos yang selama ini digeluti.
"Di medsos dia menerima doktrin yang dianggap pencerahan, sehingga akhir 2018 dibaiat langsung Al Baghdadi," tuturnya.
"Diajarkan paham melakukan kekerasan atau radikalisme," aku dia menegaskan.