Beberkan Pengalaman Lihat Balon Udara saat Terbang, Captain Vincent Raditya Ungkap Bahaya Ini

Captain vincent Raditya menjelaskan soal bahaya balom udara terhadap pesawat

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Instagram @vincentraditya
Vincent Raditya 

"(Balon udara) bisa masuk dan bisa meledakan mesin, keluar api yang tadinya normal tiba-tiba meledak mesinnya keluar api," terangnya.

"Dan tentunya pesawat terpaksa harus menjalani situasi darurat," sambungnya.

Suasana penyelenggaraan Java Balloon Festival 2018 di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (19/6/2018). Festival diadakan Kementerian Perhubungan bersama AirNav Indonesia dalam rangka meredam maraknya balon udara liar yang membahayakan keselamatan penerbangan dalam beberapa hari terakhir.
Suasana penyelenggaraan Java Balloon Festival 2018 di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (19/6/2018). Festival diadakan Kementerian Perhubungan bersama AirNav Indonesia dalam rangka meredam maraknya balon udara liar yang membahayakan keselamatan penerbangan dalam beberapa hari terakhir. (KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)

Vincent Raditya lantas sedikit menceritakan pengalamannya pernah melihat balon udara saat menerbangkan pesawat.

Saat itu, Vincent Raditya merasa sangat kaget.

"Bayangkan ketika pesawat terbang, tiba-tiba ketemu balon udara sebesar itu, saya sendiri pernah ketemu," katanta.

"Dan balon tersebut di samping kiri pesawat saya ketika saya terbang di atas kota Semarang."

"Itu kagetnya luar biasa," tambahnya.

Download Lagu Sabyan - Idul Fitri, Mp3 Sabyan Gambus Lengkap dengan Lirik

Baru Lahir Putri kedua Ruben Onsu Telah Miliki Akun Instagram, Pengikutnya Hampir Mencapai 50 Ribu

Lawan Yordania dan Vanuatu, Simon McMenemy Punya 2 Target Khusus Bersama Timnas Indonesia

Sebelumnya diwartakan Kompas.com, Davitson Aritonang mengatakan, ada 28 kasus yang dilaporkan oleh 26 pilot kepada pihak AirNav Indonesia terkait keberadaan balon udara. 

“Dari 28 laporan seluruh Indonesia, ada 13 laporan yang berada di wilayah penerbangan MATSC. Balon udara itu terlihat di wilayah Jawa dan Bali yang diperkirakan diterbangkan dari wilayah tersebut. Ketinggian terbang balon udara itu mencapai 38.000 kaki, sedangkan di ketinggian itu penerbangan sangat padat,” katanya melalui keterangan pers di kantornya, Kamis (6/6/2019).

Davitson mengungkapkan, ukuran balon udara yang mengganggu penerbangan pesawat berukuran besar. Laporan tersebut diterima AirNav Indonesia dalam dua hari terakhir.

“Hari ini saja, Kamis (6/6/2019) pagi sudah kami terima satu laporan dari pilot yang sedang menerbangkan pesawat di ketinggian 35.000 kaki. Sedangkan pada Rabu (5/6/2019) kemarin, mulai pukul 10.00 hingga 16.40 Wita kita terima laporan 28 kasus,” ungkap Davitson.

Balon udara dengan tabung gas 3 kilogram

Menurut Davitson, selain ukurannya yang besar, beberapa balon udara juga dilengkapi tabung gas 3 kilogram hingga 5 kilogram.

Hal itu memaksa pilot untuk keluar dari jalur agar terhindar dari balon udara tersebut.

“Balon udara yang terbang itu kan menggunakan tabung gas 3 Kg atau 5 Kg. Itu sangat bahaya jika terkena pesawat, apalagi jika masuk ke dalam mesin. Bisa-bisa pesawat meledak di udara atau jatuh akibat balon udara itu," kata Davitson.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved