Pilpres 2019

Singgung Serangan Buzzer, Andi Arief Diingatkan Gerindra Soal Koalisi: Tak Usah Cuit di Medsos

Andre Rosiade angkat suara terkait cuitan Politikus Demokrat Andi Arief yang belum lama ini menyinggung soal buzzer.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
YouTube Najwa Shihab
Andi Arief - Andre Rosiade 

"Bener, jangan mencari kambing hitam apalagi gunakan akun anonim. Mohon berdebat secara terbuka jauh lebih baik. Sampaikan juga buat Pak Sandi Uno," begitu balas Andi Arief.

Di sisi lain, Andre Rosiade juga merasa aneh dengan pernyataan Andi Arief yang menyebut pihaknya menggunakan buzzer.

Andre Rosiade pun menjelaskan, pihaknya tidak menggunakan buzzer.

"Saya rasa kami tak pake buzzer. saya juga agak aneh dengan pernyataan bang Andi Arief bilang kami pake buzzer, menyatakan bahwa kami politisi yang pake akun anonim," ujar Andre Rosiade seperti dilansir TribunJakarta dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (8/6/2019).

Andre Rosiade menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menggunakan akun anonim.

"Poltiitsi Gerindra tak pernah pake akun anonim, tapi akun yang terang bahwa itu kepemilikan kami," tuturnya.

"Saya sampaikan juga kepada beliau, 'kalau Anda berkoalisi dengan kami ada masukan sampaikan secara lansung, tak usah cuit di media sosial. Jangan sampai ngakunya berkoalisi tapi faktanya merongrong dari dalam," tambahnya.

Curhat SBY soal AHY hingga Partai Demokrat di-bully

Curhat Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait partainya di-bully seusai Komandan Kosgama Partai Demokrat Agus Yudhoyono (AHY) bertemu Presiden Jokowi mendapat tangggapan dari Fadli Zon.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menyoroti ucapan SBY melalui tayangan video yang diputar di kediamannya, Kuningan, Jakarta, Senin (27/5/2019).

SBY menyatakan bahwa dirinya dan partainya mendapat opini negatif setelah AHY melakukan pertemuan dengan Jokowi.

Pertemuan AHY dan Jokowi berlansung di Istana Merdeka, Jakarta dan Istana Kepresidenan Bogor setelah diselenggarakannya Pemilu 2019.

"Akibat pertemuan itu, AHY, SBY, dan Partai Demokrat diserang habis oleh kalangan tertentu," kata SBY.

"Setelah itu AHY di-bully sangat kejam. Mungkin itu cara Tuhan untuk menggembleng orang yang baru masuk di dunia politik. Dari serangan itu, sebenarnya kita tahu dari kelompok mana serangan sengit itu berasal," tambahnya.

18 Bulan Jadi Pelatih, Gennaro Gattuso Resmi Nyatakan Mundur Tinggalkan AC Milan

Berangkat Hari Sabtu, Bupati Pastikan Kondisi 13 Bus Mudik Gratis di Kabupaten Tangerang

Diwartakan Kompas.com, SBY mengatakan, hal tersebut merupakan pembeda antara Partai Demokrat dan pihak lain yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved